Tasikmalaya, Selasa (23/02/2016) Tahun 2016 merupakan pertama kalinya diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) oleh Pemerintahan . Tantangan demi tantangan akan dihadapi masyarakat Indnonesia terutama perihal hasil produk dalam negerinya.
Untuk menjawab tantangan tersebut maka kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa menjadi produsen yang bisa bersaing di kancah internasional, sehingga bukan menjadikan Bangsa Indonesia sebagai Pasar bagi para produsen dari luar negeri.
Dengan adanya persaingan bebas tersebut maka keunggulan Indonesia sebagai Negara Agraris harus dimanfaatkan secara optimal, sehingga diperlukan peningkatan sumber daya manusianya dalam mengolah lahan untuk menghasilkan panen yang berlimpah dan berkualitas.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak terhadap hasil panen dari pertanian, Pemkab Tasiklamalaya merangkul Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung serta Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika untuk memberikan penyuluhan bagi para petani.
Pemkab Tasikmalaya menggandeng BMKG karena dianggap memiliki data yang valid terkait dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini, dan ke depannya. Data yang diperoleh dari BMKG nantinya bisa digunakan para petani untuk menentukan waktu tanam yang tepat. Selain itu BMKG juga dianggap memiliki kaitan yang erat dengan sektor pertanian, terutama dengan program Sekolah Lapang Iklim nya yang sukses di kancah Internasional, bahkan sampai diakui di dunia.
Mengawali kerjasamanya dalam bidang pertanian itu, Kepala BMKG Dr. Andi Eka Sakya,M.Eng menjadi narasumber dalam kegiatan seminar yang diadakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dengan tema ``Strategi Pemberdayan Petani dalam Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing dengan Memanfaatkan Informasi Iklim dan Cuaca (Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ).
Paparan yang disampaikan Kepala BMKG kepada para penyuluh pertanian Kabupaten Tasikmalaya perihal Pemanfaatan Informasi Iklim dan Mitigasi Bencana Untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian. Dr. Andi Eka Sakya memaparkan mulai dari perubahan dan variabilitasnya serta Sekolah Lapang Iklim di Indonesia yang diselenggarakan BMKG.
Di sela kegiatan seminar ini, diadakan penandatanganan nota kerjasama antara STT Cipasung-Pemkab Tasikmalaya-BMKG yang ditandatangani oleh Drs.H.Abdul Chobir, MT (STT CIpasung), Dr. Mohammad Zein, M.Pd (Ka. Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kab. Tasikmalaya) dan Dr. Andi Eka Sakya, M.Eng (Kepala BMKG).
Selesai paparan dari Kepala BMKG, kegiatan seminar dilanjutkan diskusi panel dengan narasumber dari BMKG Dedy Sucahyono, M.Si (Kepala Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor) yang memaparkan lebih detil tentang Peran SLI dalam meningkatkan produktivitas pertanian.