Jakarta, 5 Februari 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kembali menggelar National Climate Expert Forum (NCEF) sebagai langkah diskusi tentang prospek iklim global dan pengaruhnya terhadap Musim Kemarau 2024. NCEF merupakan suatu forum kolaborasi ilmiah antara BMKG sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap layanan iklim dan para ahli iklim dari instansi terkait serta akademisi.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan dalam membuat informasi Prediksi Musim Kemarau 2024, masukan dan peran aktif dari para ahli sangat diperlukan untuk merumuskan dan menghasilkan prediksi Musim Kemarau 2024 mendatang dari berbagai perspektif.
"Baik berdasarkan prospek kondisi dinamika atmosfer-laut yang akan datang maupun melalui pendekatan pemodelan iklim dan statistik klimatologis," kata Ardhasena di Gedung Pusat BMKG, Senin (5/2).
Melalui NCEF diharapkan dapat menghasilkan konsensus nasional dan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan prediksi musim kemarau 2024. Pun, informasi iklim yang dihasilkan juga menjadi penting karena akan digunakan, dipertimbangkan, dan menjadi salah satu modal utama dalam pengambilan kebijakan dan perencanaan pemerintah.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari menjelaskan Prediksi Musim Kemarau 2024 dibuat berdasarkan tiga jenis model yaitu, (1) Model Dinamis (raw atau luaran langsung untuk inisial prediksi 1 Januari 2024), (2) Model Dinamis yang telah dilakukan post processing, dan (3) Model Statistik).
Turut hadir dalam kegiatan kali ini untuk berbagi praktik baik yaitu Prof. Ishak Iskandar daru Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Halmar Halide dari Universitas Hasanudin, Dr. Nurjanna Joko Trilaksono dari Institut Teknologi Bandung, Sonni Setiawan, M.Si dari IPB University, dan Prof. Eddy Hermawan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional. Sebagai penutup acara, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Dr Fachri Rajab membacakan rekomendasi yang dihasilkan dari forum tersebut.