Jakarta - Rabu (21/2), Dalam rangka menentukan mekanisme tarif dan teknik dalam mengidentifikasi pengguna potensial produk layanan data energi baru terbarukan. Pusat Layanan Iklim Terapan mengadakan kegiatan Workshop pengembangan pemasaran layanan energi baru terbarukan di Hotel Grand Orchadz.
Dalam sambutannya Plt. Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan Marjuki, M.Si menyampaikan sambutannya "energi baru terbarukan (EBT) menjadi alternatif baru bagi sumber energi yang dapat menggantikan penggunaan energi fosil di Indonesia. Pemanfaatan tersebut disalurkan untukmengoptimalkan penyediaan listrik bagi pengguna baik di industri besar dan industri kecil"
Lebih lanjut Marjuki menjelaskan adapun sasaran yang ingin dicapai :
Tujuan dari keikutsertaan peserta adalah dapat menciptakan konsensus usulan dalam pengembangan pemasaran SILENTERA. Untuk meningkatkan hasil workshop yang optimal, maka peserta yang dapat mengikuti kegiatan workshop terdiri dari bidang-bidang terkait di lingkungan BMKG.
Adapun Pembahasan selain mengenai proses pemaran yang akan dilakukan BMKG ke depannya yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memiliki sistem informasi iklim terpadu yang dapat meningkatkan penyediaan listrik di Indonesia. Fokus utama sistem tersebut adalah sumber energi surya yang secara luas dapat dimanfaatkan di Indonesia saat ini.
Kedua data prakiraan, data ini akan memproyeksikan jumlah sebaran energi surya yang akan didapatkan di titik lokasi tertentu. Kedua layanan tersebut merupakan layanan utama yang diberikan pada sistem ini. Di samping itu, terdapat beberapa layanan data dukungan berbasis cuaca dan iklim yang memiliki korelasi terhadap tingkat efektifitas energi yang didapatkan oleh pada suatu lokasi.
Produk data EBT ini diharapkan dapat menyasar berbagai kalangan khususnya pelaku industri EBT. Kebutuhan dari setiap pelaku industri tentunya memiliki kekhasannya masing-masing.