Jakarta - Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) BMKG kembali menggelar Litbang Webinar Series Ke-3 (LWS #3) dengan tema "Sosialiasi dan Serah Terima Poduk/Hasil Puslitbang Tahun 2020" pada Rabu, (4/11). Tujuan diadakannya serah terima produk yang dihasilkan oleh Puslitbang BMKG kepada kedeputian teknis ini agar dapat menunjang kegiatan di masing-masing kedeputian untuk memberikan layanan informasi MKG.
Kepala Puslitbang BMKG Nelly Florida Riama menjelaskan bahwa beberapa tahun terakhir Puslitbang BMKG lebih fokus dalam penelitian dan pengembangan pada produk-produk yang dapat mendukung Operasional BMKG. Nelly mengungkapkan bahwa hasil penelitian dan pengembangan produk kemudian diserahterimakan ke pusat-pusat teknis sebagai produk penelitian dan rekayasa secara resmi. Diharapkan produk-produk tersebut akan benar-benar bermanfaat dalam operasionalisasi BMKG.
Dalam kesempatan ini, terdapat empat aplikasi hasil penelitian dan rekayasa yang diserahterimakan kepada Kedeputian Teknis yang merupakan hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan pada tahun sebelumnya. Produk-produk tersebut seperti untuk Bidang Meteorologi melalui aplikasi "InaRASON", berbasis web untuk integrasi sistem radiosonde Indonesia dalam menganalisa udara atas dan penelitian fenomena atmosfer.
Selanjutnya pada Bidang Klimatologi yaitu "API KHATULISTIWA" (Aplikasi Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Tutupan Lahan Berbasis Hotspot dan Iklim Wilayah ASEAN) ), sebagai informasi iklim berbasis dampak dalam bentuk peringatan dini potensi karhutla jangka panjang hingga 7 bulan kedepan.
Berikutnya di Bidang Geofisika melalui "WebHVSR", yaitu aplikasi berbasis web yang memberikan informasi karakteristik site dari seluruh lokasi stasiun seismik BMKG berdasar metode HVSR. Terakhir dari Bidang Instrumentasi, Kalibrasi dan Rekayasa yaitu QSDA (Qulity Seismic Data Assessment, aplikasi berbasis web untuk memonitor noise stasiun seismic InaTEWS.
Dalam sambutannya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa inovasi yang telah dilakukan Puslitbang ternyata sangat lengkap, baik dari aspek teknis dan non-teknis untuk operasional Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. Ia melanjutkan bahwa hal ini merupakan kewajiban BMKG sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) sesuai dengan amanah UU No 31/2009.
"Kita berharap dengan dukungan inovasi pengetahuan dan teknologi dari Puslitbang, informasi layanan cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami akan menjadi semakin cepat, tepat, akurat, luas jangkauannya dan mudah dipahami. Sehingga dapat mampu membangun budaya untuk waspada dan budaya untuk selamat-sejahtera", ujar Dwikorita
Beliau juga menjelaskan bahwa teknologi tidak hanya menyelamatkan bencana tetapi juga dapat mensejahterakan masyarakat di daerah bencana. Dwikorita memberi contoh untuk dapat belajar dari berbagai industri atau lembaga yang maju, seperti industri telepon seluler yaitu Samsung yang bisa bangkit karena penelitian dan pengembangan (litbang) produknya sangat maju. Dwikorita menegaskan, "jika litbangnya kuat maka disitulah bisa menjadi champion."
Menutup sambutannya beliau berharap Litbang tidak hanya sebagai bagian dari struktur organisasi, bukan sebagai pelengkap organisasi, tetapi justru sebagai penggerak untuk menjaga layanan BMKG yang inovatif dan berdaya saing. "Terima kasih kepada semua pihak yang telah membangun inovasi ini, smoga tetap maju bersemangat dan jangan lelah, pungkas Dwikorita.