Jakarta - Rabu (9/1), Setelah pesisir wilayah Selat Sunda diterjang tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau pada 23 Desember 2018 lalu, Kementerian Pariwisata dengan sigap segera melakukan pemulihan untuk sektor pariwisata dengan memberikan mandat bagi jajarannya melakukan pemulihan bagi destinasi tidak terdampak tsunami di wilayah Selat Sunda.
Untuk mengawali pemulihan tersebut, Kementerian Pariwisata mempeloporinya dengan menyelenggarakan rakor strategi pemulihan destinasi pariwisata pascatsunami Selat Sunda di wilayah Anyer pada 11 januari 2019 mendatang. Sebelum melakukan rakor tersebut, Kemenpar menyelenggarakan pra-rakor yang diselenggarakan di Red Top Hotel dengan mengundang narasumber para stakeholder yang berkompeten di bidangnya.
Pada kesempatan ini BMKG melalui Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Rahmat Triyono, Dipl.Seis., M.Sc. menjadi narasumber pada kegiatan pra-rakor tersebut dengan membawakan tema presentasi "Potensi Bahaya Gempabumi dan Tsunami di Wilayah Selat Sunda dan Upaya Penanggulangannya".