Perkuat Monitoring, Kepala BMKG Tinjau Shelter Kokap

  • Dwi Herlambang Ade Putra
  • 18 Des 2023
Perkuat Monitoring, Kepala BMKG Tinjau Shelter Kokap

Yogyakarta, 17 Desember 2023 - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meninjau shelter gempabumi yang baru selesai dibangun di Dusun Grindang, Hargomulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Peninjauan ini untuk memastikan seluruh alat, sarana, dan prasarana sudah siap digunakan.

"Efektivitas sistem deteksi gempabumi memiliki dampak langsung pada keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, perbaikan dan peningkatan terus dilakukan untuk menjaga ketangguhan sisten tersebut," kata Dwikorita.

Di dalam shelter, BMKG telah meletakkan dua alat pendeteksi gempabumi yaitu seismograf dan akselerograf. Kedua alat tersebut, merupakan perangkat untuk melakukan deteksi dini terjadinya bencana gempabumi di Indonesia.

Seismograf merupakan perangkat yang mengukur dan mencatat gempabumi untuk diketahui kekuatan dan arah gempa dan dicatat dalam bentuk rekaman (seismogram). Sementara itu, akselerograf adalah peralatan yang digunakan untuk merekam gerakan atau guncangan tanah yang cukup kuat.

Dwikorita berpesan, berdasarkan hasil benchmarking ke Jepang beberapa waktu lalu, alat pendeteksi yang baik adalah ketika terjadi gempa baik seismograf dan akselerograf harus mendeteksi gelombang primer di waktu yang sama pada kesempatan pertama. Hal ini menjadi penting karena dapat mengoptimalisasi keakuratan data yang dikirimkan.

Untuk diketahui, shelter Kokap ini merupakan upaya optimalisasi pelayanan informasi kebencanaan khususnya gempabumi kepada masyarakat. Sebagaimana diketahui bersama, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki kerentanan bencana gempabumi.

Oleh karenanya, memastikan kesediaan dan kesiapan alat pendeteksi dini gempabumi menjadi hal penting bagi BMKG. Oleh karenanya, pembangunan shelter Kokap berada di atas perbukitan yang minim dari tutupan lahan sehingga diharapkan dapat beroperasi secara optimal.

Pun, lokasinya yang jauh dari jalan utama juga akan bisa meminimalisir noise atau gangguan pada sinyal yang dikirimkan. Pembangunan shelter Kokap pertama kali direncanakan pada tahun 2021 sebagai upaya untuk meningkatkan kerapatan jaringan sensor gempabumi di Indonesia--khususnya di selatan Pulau jawa yang notabener berada dekat dengan zona megathrust.

Dengan hadirnya shelter Kokap sejalan dengan komitmen BMKG untuk memperkuat sistem monitoring gempabumi dan tsunami di Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana sehingga tujuan zero victims bisa terwujud.

Gempabumi Terkini

  • 04 Mei 2024, 11:02:53 WIB
  • 4.9
  • 39 km
  • 9.40 LS - 119.02 BT
  • Pusat gempa berada di Laut 17 km BaratDaya Tambolaka
  • Dirasakan (Skala MMI): II Bima
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di Laut 17 km BaratDaya Tambolaka
  • Dirasakan (Skala MMI): II Bima
  • Selengkapnya →

Siaran Pers