Kejadian gempabumi Lombok di bulan Agustus 2018 yang terjadi secara beruntun telah menimbulkan dampak sosial ekonomi dan psikologis yang dirasakan oleh masyarakat Lombok. Melansir dari informasi yang dikeluarkan oleh BMKG, bahwa kejadian gempabumi pertama dimulai dengan kekuatan gempa magnitudo 6.4 tanggal 29 Juli 2018 diikuti gempa utama 5 Agustus 2018 M 7.0, 9 Agustus 2018 M 5.9, 19 Agustus 2018 M 6.3 dan gempa M 6.9. Data dari BNPB per tanggal 29 Agustus 2018 menyebutkan gempabumi lombok berdampak 83.392 rumah rusak, sebanyak I6.231 rusak berat dan sisanya rusak sedang dan ringan. Dilaporkan sebanyak 560 orang meninggal dunia, I469 orang Iuka-Iuka dan 396.032 orang mengungsi. Data hasil monitoring gempabumi BMKG per tanggal 4 September 2018 sudah menunjukkan kecenderungan penurunan kejadian gempa susulan yang tercatat oleh alat monitoring BMKG. Tentunya diharapkan informasi ini dapat dijadikan dasar agar masyarakat di wilayah terdampak gempabumi menjadi lebih tenang dan kondusif.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.