Hari Selasa, 11 Desember 2018, pukul 18.23.25 WIB, wilayah Teluk Tomini diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,4 yang akhirnya dimutakhirkan menjadi M=5.0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,18 LS dan 124,51 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah tenggara Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 50 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Subduksi Sangihe. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Teluk Tomini ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah di Boltim dengan skala intensitas III MMI, Manado, Bitung, Tondano, Amurang, dan Kotamobagu dengan skala intensitas II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 18.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
Jakarta, 15 Desember 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.