Stasiun Geofisika Aceh Besar Gelar Workshop Peta Bahaya Tsunami

  • Rama Aditya
  • 07 Jun 2024
Stasiun Geofisika Aceh Besar Gelar Workshop Peta Bahaya Tsunami

ACEH (7 Juni 2024) - Stasiun Geofisika Aceh Besar menggelar Workshop Peta Bahaya Tsunami pada Kamis, (6/6) di ruang rapat. Workshop dibuka oleh Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin. Kegiatan diawali dengan paparan dari Koordinator Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami wilayah Samudera Hindia-Pasifik, Suci Dewi Anugerah.

Suci menyampaikan bahwa kegiatan workshop dilakukan bersamaan dengan proses verifikasi nasional tahap 1 dari 3 tahap yang direncanakan. "Tahap verifikasi meliputi tahap kajian (assessment), kesiapsiagaan (preparednes), dan respon (response)," kata Suci.

Lebih lanjut, Suci menuturkan kegiatan workshop ini tidak hanya menyampaikan hasil kajian peta bahaya tsunami yang dilakukan oleh BMKG, tetapi juga berdiskusi dengan pemerintah daerah dan gampong terkait kesesuaian peta bahaya tsunami yang ada dengan kondisi di lapangan.

Kemudian, paparan terkait peta bahaya tsunami di Banda Aceh disampaikan juga oleh Muhammad Harvan dan Rudianto. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi peningkatan kapasitas masyarakat desa terkait indikator peta bahaya tsunami, jumlah penduduk berpotensi terdampak tsunami, dan inventarisasi sumber daya ekonomi, politik, sosial dan infrastruktur.

Diskusi peningkatan kapasitas dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan yang menstimulasi pemahaman masyarakat terkait bahaya tsunami di wilayah desa yang bersangkutan. Diskusi diharapkan menghasilkan kesimpulan terhadap bahaya tsunami di masing - masing desa yang disepakati bersama.

Sementara itu, kegiatan ini dihadiri juga oleh BPBA, BPBD Banda Aceh dan BPBD Aceh Besar, Camat Meuraxa, Kuta Raja dan Lhoknga, Kepala Gampong (Keuchik) dan perangkat gampong dari Deah Glumpang, Gampong Jawa, Lam Kruet, dan Mon Ikeun. Serta perwakilan UPT Mitigasi Bencana - TDMRC dan PT. SBA.

Gempabumi Terkini

  • 02 Juli 2024, 09:46:04 WIB
  • 5.4
  • 163 km
  • 6.25 LS - 130.21 BT
  • 226 km BaratLaut TANIMBAR
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers