Kulon Progo - BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (YIA) menggelar Sekolah Lapang Cuaca untuk nelayan di kawasan Pantai Glagah (Kulon Progo) dan Baron (Gunungkidul), Rabu (11/8).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, yang hadir pada acara pembukaan SLCN di Pantai Glagah Kulon Progo mengatakan, nelayan perlu diberikan bekal mengenai pemahaman kondisi cuaca maritim mengingat kondisi cuaca makin tidak menentu akibat dampak dari perubahan iklim dunia.
"Sekolah Lapang untuk nelayan ini kami lakukan agar nelayan bisa mendapatkan dan memahami informasi cuaca maritim berupa ketinggian gelombang hingga 10 hari ke depan, berikut kondisi cuacanya. Dengan begitu, nelayan dapat melakukan perencanaan yang tepat kapan akan melaut, dan juga meningkatkan faktor keselamatan," kata Dwikorita.
Selain memberikan pemahaman membaca informasi cuaca, BMKG juga mengenalkan Indonesia Weather Information for Shipping (Ina-WIS) yakni sistem informasi cuaca maritim interaktif yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh nelayan.
"Selain mendapatkan informasi cuaca sebagai bekal untuk nelayan, dari Ina-WIS nelayan juga dapat melihat dimana saja zona tangkap ikan. Sehingga nelayan tidak lagi mencari ikan, tetapi langsung datang menangkap ikan ke lokasi yang tepat. Hal ini tentu saja mampu meningkatkan hasil tangkapan ikan sekaligus menghemat bahan bakar," kata Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto.
Sementara itu Pejabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana menyampaikan apresiasi atas program BMKG untuk nelayan. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan informasi cuaca namun juga mampu meningkatkan hasil tangkap bagi para nelayan di Kulon Progo.
"Dengan informasi dan pemahaman cuaca yang baik, nelayan bisa menentukan kapan waktu melaut, melaut kearah mana, ikannya ada dimana, sehingga tidak mencari ikan namun menangkap ikan. Mudah-mudahan dengan informasi-informasi cuaca yang dipahami lebih akurat oleh nelayan, saya yakin pendapatan nelayan akan meningkat," kata Tri.