Perkuat Peringatan Dini Multi Bahaya, BMKG Kembangkan Teknologi Inovatif dalam Workshop Lintas Sektoral

  • Kholis Nur Cahyo
  • 27 Mei 2024
Perkuat Peringatan Dini Multi Bahaya, BMKG Kembangkan Teknologi Inovatif dalam Workshop Lintas Sektoral

Jakarta, 27 Mei 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Workshop Teknologi Peringatan Dini Multi Bahaya Inovatif di Ruang Rapat lantai 1 gedung A BMKG. Workshop ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait, akademisi, peneliti, serta organisasi non-pemerintah.

Koordinasi dan kolaborasi antar-pemangku kepentingan terus ditingkatkan untuk memanfaatkan teknologi inovatif untuk peringatan dini multi bahaya. Tujuan ini sejalan dengan visi BMKG untuk mewujudkan BMKG yang handal, tanggap, dan mampu dalam rangka mendukung keselamatan masyarakat serta keberhasilan pembangunan nasional, sekaligus berperan aktif di tingkat internasional.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam sambutannya menekankan pentingnya masterplan yang mengarah pada dampak sosial ekonomi.
"Kita harus mempersiapkan tim yang terkait dengan permasalahan masterplan dampak sosial ekonomi, agar perencanaan kita mengarah pada dampak sosial ekonomi yang out of the box dan berbeda dari perencanaan biasanya," ujar Dwikorita.

Dalam workshop ini, BMKG berdiskusi terkait dengan konektivitas kelautan global, dalam rangka mendukung prediksi, dan observasi laut, seperti yang tersebut dalam visi UN Decade of Ocean Science for Sustainable Development and the Blue Economy untuk memahami ancaman sosial termasuk perubahan iklim, kenaikan muka laut, penghangatan suhu muka laut, gempabumi dan tsunami.

Teknologi inovatif ini dirancang untuk memberikan respons yang lebih cepat dan akurat dalam situasi darurat, sehingga dapat mengurangi risiko dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam. Sensor-sensor dasar laut akan meningkatkan keakuratan peringatan dini gempa bumi di laut. Disisi lain, dalam kaitannya dengan fenomena cuaca dan iklim, teknologi pemantauan dasar laut akan memberi data penting kondisi fisis dasar dari permukaan hingga ke dasar samudera.

Indonesia memiliki sistem peringatan dini multi bahaya yang terus berkembang dan meningkat. Melalui keterlibatan berbagai pihak terkait, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kemenko Marves, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kominfo terus berupaya meningkatkan kualitas sistem peringatan dini untuk melindungi masyarakat dan mengurangi dampak bencana.

Narasumber dalam workshop, menghadirkan pakar Bruce M. Howe dari University Hawai?i at Manoa dan BRIN, berbagi ilmu dan praktik dalam penerapan teknologi inovatif peringatan dini multi bahaya bagi peserta workshop untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang lebih baik di Indonesia.

Diharapkan, workshop ini dapat menghasilkan rekomendasi dan strategi konkret untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi inovatif dalam sistem peringatan dini multi bahaya di Indonesia berkontribusi pada peningkatan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat terhadap bencana.

Gempabumi Terkini

  • 02 Juli 2024, 09:46:04 WIB
  • 5.4
  • 163 km
  • 6.25 LS - 130.21 BT
  • 226 km BaratLaut TANIMBAR
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers