Menyongsong Musim Hujan 2024/2025, BMKG Gelar National Climate Expert Forum

  • Fahmi Dendi Saputra
  • 05 Agu 2024
Menyongsong Musim Hujan 2024/2025, BMKG Gelar National Climate Expert Forum

Dalam rangka mempersiapkan prediksi musim hujan tahun 2024/2025, National Climate Experts Forum (NCEF) kembali diselenggarakan. Forum ini menjadi ajang diskusi dan sinergi antar ahli iklim dari berbagai institusi ternama seperti ITB, IPB, BRIN, dan UGM Acara ini diselenggarakan di Ruang rapat Lantai 1 Gedung A, Kantor BMKG Pusat.

Fenomena ENSO (El Nino-Southern Oscillation) telah menjadi sorotan utama dalam memahami dinamika iklim global. Setelah mengalami tiga tahun berturut-turut La Nina sejak 2020, dunia kini menghadapi perubahan besar saat kondisi ENSO bergerak menuju netral pada awal 2023 dan berkembang menjadi El Nino pada pertengahan tahun yang sama. Diperkirakan El Nino akan bertahan hingga setidaknya pertengahan 2024, dengan dampak yang signifikan terhadap cuaca dan iklim di Indonesia.

Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena menyebutkan "Laporan terbaru State of The Global Climate 2023 dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengungkapkan bahwa tahun 2023 menjadi salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan suhu global naik sekitar 1,45 derajat Celcius di atas rata-rata suhu pra-industri". Ujarnya.

Lebih lanjut Ardhasena mengatakan "Dari tahun 2015 hingga 2023, sembilan tahun berturut-turut mencatat suhu global tertinggi. Tahun 2023, ditandai dengan peristiwa El Nino di Belahan Bumi Utara, memperparah kondisi dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca, kenaikan suhu global, dan permukaan laut yang terus meningkat. Es laut Antartika juga mencapai titik terendah yang pernah tercatat, menambah kekhawatiran akan perubahan iklim yang semakin nyata". Tambahnya.

El Nino terkenal sebagai pemicu perubahan cuaca ekstrem, termasuk peningkatan suhu dan pola curah hujan yang tidak menentu. Di Indonesia, variabilitas intraseasonal berupa gelombang atmosfer sering kali menyebabkan cuaca yang tidak terduga.

Beberapa wilayah mungkin masih mendapatkan hujan pada musim kemarau, sementara yang lain justru mengalami kekeringan saat musim hujan. Fenomena ini juga bisa mempercepat atau memperlambat datangnya musim, menjadikannya berbeda dari prediksi awal.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan risiko iklim yang semakin besar, terutama bagi Indonesia. Cuaca dan iklim ekstrem dapat memperburuk masalah ketahanan pangan, kesehatan, ketersediaan air dan energi, serta meningkatkan risiko bencana bagi masyarakat yang rentan.

Salah satu langkah penting untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan mengembangkan sistem peringatan dini multi-bahaya yang efektif. Inisiatif internasional atau Peringatan Dini untuk Semua bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan perlindungan dari ancaman iklim dengan sistem peringatan dini yang cepat dan akurat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memainkan peran penting dalam memberikan informasi dan peringatan dini terkait peristiwa El Nino dan La Nina sejak 2015 hingga 2023. Dengan informasi yang akurat, pemerintah dan pemangku kepentingan di berbagai sektor dapat mengambil langkah-langkah antisipatif guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.

Diharapkan, forum ini dapat menghasilkan konsensus nasional dan rekomendasi yang berguna sebagai dasar pemberian informasi iklim kepada masyarakat dan penentu kebijakan.

Gempabumi Terkini

  • 05 Agustus 2024, 19:44:03 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 6.33 LS - 103.57 BT
  • Pusat gempa berada di laut 133 km BaratDaya Pesisir Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): III Liwa, III Bengkunat, III Pesisir Barat, II Kota Agung, III Oku Selatan
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 133 km BaratDaya Pesisir Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): III Liwa, III Bengkunat, III Pesisir Barat, II Kota Agung, III Oku Selatan
  • Selengkapnya →

Siaran Pers