BMKG: Potensi Kekeringan Akan Terjadi Hingga Oktober

  • Rama Aditya
  • 28 Mei 2024
BMKG: Potensi Kekeringan Akan Terjadi Hingga Oktober

JAKARTA (28 Mei 2024) - Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebanyak 19 % wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Wilayah tersebut di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Riau, pesisir utara dan selatan Pulau Jawa, Bali bagian Selatan, NTB dan Sebagian NTT. Kondisi kekeringan selama kemarau tersebut diprediksi akan mendominasi hingga September.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers Selasa (28/5) mengatakan, curah hujan sangat rendah pada Agustus 2024 berpotensi terjadi di Lampung , Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Sulawesi Selatan dan Tenggara. Pada September 2024 masih berpeluang terjadi di Jawa, Bali, Nusa tanggara Barat dan Timur.

"Pada Oktober 2024 kondisi serupa di sebagaian Jatim, Nusa Tenggara Barat dan Timur. Dimulai dari Juni hingga Oktober. Ini perlu disiapsiagakan, perlu mitigasi khusus dampak kekeringan," kata Dwikorita.

Kemudian, Dwikorita menjelaskan telah munculnya beberapa titik panas awal pada daerah-daerah rawan karhutla, untuk itu perlu diwaspadai risiko menengah dan tinggi yang akan terjadi di daerah tersebut.

"Kami merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk mengisi waduk-waduk di daerah yang berpotensi mengalami kondisi kering saat musim kemarau. Lalu, membasahi dan menaikkan muka air tanah pada daerah yang rawan mengalami karhutla ataupun pada lahan gambut," tuturnya.

Selain itu, Dwikorita menyarankan agar selalu memastikan koneksitas jaringan irigasi dari waduk ke kawasan yang terdampak kekeringan benar-benar memadai, agar upaya modifikasi cuaca dapat terlaksana dengan efektif dan efisien dalam memitigasi potensi bencana kekeringan.

"Daerah yang masih mengalami hujan atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau, perlu segera mengoptimalkan secara lebih masif upaya untuk memanen air hujan, melalui tandon-tandon/ tampungan-tampungan air, embung-embung, kolam-kolam retensi, sumur-sumur resapan, dan sebagainya., seiring dengan upaya mitigasi dampak kejadian ekstrem hidrometeorologi basah yang sedang dilakukan," jelasnya.

Dwikorita juga mengimbau untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca dan iklim dari BMKG, melalui berbagai kanal informasi resmi yaitu laman www.bmkg.go.id, aplikasi Mobile Phone INFO BMKG, berbagai media sosial @infobmkg ataupun melalui Call Center 196.

Gempabumi Terkini

  • 02 Juli 2024, 09:46:04 WIB
  • 5.4
  • 163 km
  • 6.25 LS - 130.21 BT
  • 226 km BaratLaut TANIMBAR
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers