Peta anomali suhu udara tahun 2016 terhadap Normal (1981-2010) telah mununjukan bahwa tahun 2016 merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah. Pengamatan BMKG yang sejalan dengan pernyataan organisasi meteorology dunia (WMO), menunjukkan bahwa tahun 2016 memiliki suhu rata-rata 1,2 °C lebih tinggi dibandingkan dengan Normalnya (yaitu rata-rata tahun 1981-2010). Bahkan anomali suhu tahun 2016 ini melampaui anomali suhu tahun 2015 yang mencapai 1 °C. Diketahui bahwa anomali suhu rata-rata untuk tahun 2015 sangat dipengaruhi oleh fenomena El-Nino yang menimbulkan kekeringan di Indonesia. Sementara untuk tahun 2016 tidak ada fenomena yang disebut El-Nino, hal ini mengindikasikan bahwa unsur gas rumah kaca menunjukkan pengaruhnya terhadap suhu udara.
Peta anomali suhu tahun 2016 terhadap Normal di atas menunjukkan anomali suhu terbesar tercatat di provinsi DI. Yogyakarta yang mencapai 2,5 °C dan disusul kemudian oleh provinsi Bali yang mencapai anomali suhu sebesar 2 °C. Sementara anomali suhu udara di provinsi lainnya bervariasi di bawah 2 °C.
Untuk keperluan yang lebih lanjut dan lebih mendetail, dapat dilakukan dengan menghubungi Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG.