Poso - senin (5/4), Stasiun Meteorologi Mutiara Sis Al-Jufri Palu bersama dengan Stasiun Meteorologi Kasiguncu Poso menggelar kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Poso, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan SLCN sebelumnya yang telah dilaksanakan di Palu pada tanggal 22-24 Maret 2021. Kegiatan SLCN di Poso tahun 2021 ini mengambil tema "Dengan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Masyarakat tetap Produktif, Sehat dan Selamat serta Beradaptasi terhadap Kondisi Cuaca dan Iklim di Laut".
Kegiatan SLCN ini diselenggarakan mulai tanggal 5-7 April 2021. Yang mana, pembukaan SLCN dilaksanakan di Aula Pertemuan Desa Tokorondo, Poso Pesisir kemudian 2 kegiatan selanjutnya dilaksanakam di Aula Pertemuan Kantor PPI Poso. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari para penyuluh lapangan, perwakilan nelayan dan para pejabat instansi terkait dimana seluruh peserta berasal dari Kabupaten Poso.
Pada kegiatan SLCN di Poso ini dihadiri oleh Wakil Bupati Poso M. Yasin Mangun, S.Sos yang sekaligus membuka kegiatan SLCN ini secara langsung, Koordinator MKG Wilayah Sulteng Cahyo Nugroho, SE, S.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Poso Ir. Yusak Their Mentara, MM., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno, SP, M.Si., Kepala Stasiun Mutiara Sis Al-Jufri Palu yang diwakili oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Etriatulas Hakrito, SP., Kepala Stasiun Meteorologi Kasiguncu Poso Muslim, SP., M.Sc., Kepala Stasiun Meteorologi Syukuran Aminudin Amir-Banggai Ali Mustofa, SP., Pejabat di jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Poso dan Kepala Desa Tokorondo.
Dalam sambutannya Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Mutiara Sis Al-Jufri Palu mengatakan bahwa perlu dilakukan upaya pendekatan mendalam terkait cuaca dan iklim guna mengantisipasi dan mengatasi dampak yang ditimbulkan. Serta turut mewujudkan visi dan misi nawacita tentang kedaulatan pangan dan pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. Yang mana melalui kegiatan SLCN BMKG telah mengambil langkah nyata dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional melalui pendekatan adaptasi resiko iklim, terutama di sektor keluatan dan perikanan.
Wakil Bupati mengatakan bahwa, kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini sangat mendukung visi dan misi pemerintah daerah khususnya Kabupaten Poso tahun 2021-2026 yaitu menciptakan Poso yang Sehat, Poso Pintar, Poso Sejahtera, Poso Pakaroso, Poso Harmoni dan Tangguh, dan Poso Bersinar serta Terdepan. Sesuai dengan letak wilayah Poso yang berada pada pesisir, Ia berharap dengan diadakannya SLCN masyarakat nelayan mampu meningkatkan pengetahuan dan produktivitasnya. Selanjutnya, Ia juga mengatakan bahwa untuk kedepan, pemerintah daerah Kabupaten Poso harus memberi perhatian penuh bagi peningkatan kesejahtraan masyarakat khususnya para nelayan. Berikut itu merupakan komitmen kami dalam membangun Kabupaten Poso.
Begitu juga dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Poso, Ir. Yusak Their Mentara, MM., mendukung penuh kegiatan SLCN ini, dimana kegiatan SLCN ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di Kabupaten Poso. Ia berharap kegiatan ini dapat diselenggarakan secara rutin, dan dengan adanya kegiatan ini, para nelayan dapat mengefisiensi waktu dan juga menjaga keselamatannya dengan memanfaatkan informasi cuaca dari BMKG di laut, dengan begitu para nelayan dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan mereka.
Tantangan utama pengelolaan sumber daya di berbagai bidang adalah karena adanya fluktuasi iklim, dimana hal ini dapat mengganggu kegiatan di berbagai sektor utamanya kelautan dan perikanan. Dengan demikian BMKG melakukan beberapa program kegiatan sebagai bentuk respon berupa rencana aksi, salah satunya adalah upaya peningkatan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan tentang informasi cuaca dan iklim yang disediakan oleh BMKG serta manfaatnya dalam bidang perikanan dan kelautan. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara rutin untuk mendukung para penyuluh, stakeholder, dan para nelayan dalam menghadapi dampak-dampak yang akan ditimbulkan. Selanjutnya, informasi tersebut juga dapat dimanfaatkan nelayan untuk mengefisiensikan waktu pencarian komoditas laut dan diharapkan untuk kedepannya dapat meningkatkan produktivitas baik dari segi tangkap, budidaya, maupun pemasaran.