SLI Agroklimat Provinsi Jawa Timur: "Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Untuk Meningkatkan Hasil Tani, Menuju Swasembada Pangan"

  • Rozar Putratama
  • 27 Sep 2018
SLI Agroklimat Provinsi Jawa Timur: "Antisipasi Dampak Perubahan Iklim Untuk Meningkatkan Hasil Tani, Menuju Swasembada Pangan"

Ponorogo - Kamis (27/9)Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional dan menyikapi dampak perubahan iklim ekstrim yang terjadi akhir - akhir ini sehingga menimbukan banyak kerugian terhadap berbagai sektor, termasuk sektor pertanian, BMKG selalu bertugas memberikan informasi peringatan dini iklim ekstrim serta mendiseminasikannya ke instansi terkait, khususnya Kementerian Pertanian.

Mandat yang diberikan kepada BMKG tersebut diperkuat dengan pencanangan Nawacita untuk menekankan pentingnya Kemandirian Negara dalam swasembada pangan. Salah satu bentuk diseminasi yang langsung diberikan BMKG i adalah kegiatan Sekolah Lapang Iklim yang sudah diselenggarakan semenjak tahun 2011.

Melalui Sekolah Lapang Iklim BMKG telah menjadi contoh sukses pelaksanaan program literasi iklim di negara kawasan Asia - Pasifik terhitung semenjak tahun 2015. Kali ini, Kabupaten Ponorogo berkesempatan mendapatkan giliran mengadakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim Agroklimat yang dilakukan selama 2 hari bertempat di hotel Maesa.

Kegiatan yang SLI Agroklimat Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang bertujuan untuk "memberikan pembelajaran kepada para PPL, Kelompok Tani yang selama ini walaupun para petani sudah menggunakan iklim secara langsung, baik untuk saat tanam maupun saat akan panen, sehingga dengan adanya SLI ini para petani bisa mengukur 3 unsur utama dalam pertanian yakni Tanah, iklim dan tanaman, kalau salah satu unsur tersebut diabaikan hasil yang diperoleh tidak akan maksimal, hal tersebut diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi Malang Aminnudin Al Roniri, S.P, M.Si".

Pada kesempatan ini juga anggota Komisi V DPR RI Drs. Gatot Sudjito, M.Si berkesempatan bertatap muka dengan para Penyuluh Pertanian (PPL) dan menyampaikan sambutannya "kegiatan SLI Agroklimat ini merupakan kegiatan yang sudah kami tunggu dan harapakan tetap terus ada, karena kami para anggota Komisi V DPR-RI sangat menginginkan dari para mitra kerja kami mengadakan kegiatan yang bisa langsung menyentuh masyarakat, sehingga masyarakat bisa merasakan peran kami sebagai anggota Komisi V yang mewakili Dapil kami".

Dr. Widada Sulistya, DEA Deputi Bidang Instrumentasi,Kalibrasi,Rekayasa dan Jaringan Komunikasi sebelum membuka kegiatan SLI menyampaikan sambutannya " berdasarkan data dari BNPB bahwa di Indonesia per tahun tidak kurang dari 2000 bencana, dan hampir sebagian besar diakibatkan oleh cuaca seperti banjir, longsro kekeringan,angin kencang dan kebakaran hutan, secara keseluruhan total mendekati angka 90%, kalau kita tidak siap makan kita akan menerima dampak dari perubahan iklim".

Lebih lanjut beliau menyampaikan "karena frekuensi bencana trend nya makin meningkat setiap tahunnya , maka dari itu kita sebagai masyarakat harus bisa mengantisipasi dampak dari perubahan iklim, salah satunya melalui koordinasi dengan kami BMKG melalui staklim kami yang ada di Malang, supaya kebutuhan yang diperlukan oleh para PPL atau petani dalam rangka menyikapi dampak perubahan iklim untuk meningkatkan hasil tani menuju kemandirian Negara Indonesia dalam hal swasembada pangan bisa diwujudkan".

Usai mengetuk palu sebagai tanda dibukanya kegiatan SLI Agroklimat Provisini Jawa Timur, Dr. Widada menyematkan tanda peserta kepada perwakilan petani , sekaligus pemberian ucapan selamat dari Anggota Komisi V DPR-RI, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Ponorogo Ir. H.Harmanto, MMA dan Kepala Stasiun Klimatologi Malang.

 

Gempabumi Terkini

  • 04 Desember 2024, 21:21:38 WIB
  • 4.6
  • 10 km
  • 4.94 LU - 95.98 BT
  • Pusat gempa berada di darat 33 Km barat daya Pidie Jaya
  • Dirasakan (Skala MMI): III - IV Aceh Jaya, III - IV Pidie Jaya, II Banda Aceh, II Aceh Besar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 33 Km barat daya Pidie Jaya
  • Dirasakan (Skala MMI): III - IV Aceh Jaya, III - IV Pidie Jaya, II Banda Aceh, II Aceh Besar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers