Tokyo / Sekretaris Utama BMKG (Sestama), Dr. Widada Sulistya, DEA menghadiri Workshop International Flood Initiative (IFI) di Tokyo, Jepang tanggal 10 Januari 2017. Workshop ini diselenggarakan oleh International Centre for Water Hazard and Risk Management (ICHARM) dengan dukungan dari IFI Partner. Workshop dilaksanakan untuk mendiskusikan mengenai cara merealisasikan semua rekomendasi yang telah disepakati melalui Jakarta Statement pada saat pelaksanaan High-level Experts and Leaders Panel on Water and Disasters (HELP) IFI pada November 2016, di Jakarta, Indonesia. Secara khusus, workshop ini akan membahas mengenai bentuk-bentuk kerjasama antar mitra-mitra IFI serta donatur.
Sestama BMKG pada kesempatan ini memberikan presentasi dengan judul " Potential Flood Information ; Indonesia Experience". Dalam presentasi ini Sestama BMKG menyampaikan mengenai pengalaman Indonesia berhubungan bencana banjir yang semakin sering terjadi dalam 10 tahun terakhir dan bagaimana mempersiapkan sistem peringatan dini.
"Untuk merespon situasi ini, BMKG telah memulai untuk berkolaborasi dengan institusi yang incharge di sektor hidrometeorologi untuk mengembangkan "Flood Early Warning System". Yaitu sebuah sistem yang melibatkan KNMI dan Deltares dari Belanda. Selain itu, BMKG juga melibatkan beberapa lembaga nasional yang berada di bawah JCP-1 Program" jelas Sestama BMKG.Sestama BMKG juga menekankan mengenai 2 poin penting yaitu :
Pembukaan Workshop IFI dihadiri oleh Prof. Khan, Director UNESCO Jakarta Asia Pacific, Prof. Koike, Director ICHARM, Dr. Kenzo Hiroki dari HELP, serta Mr. Emil K. Sadain dari Department of Public Works and Highways (DPWH) Philippina sebagai Keynote Speaker. Sementara itu dari BMKG juga hadir mendampingi Sestama BMKG, Kepala Bidang Informasi Iklim Terapan, Marjuki, M.Si serta Kepala Subbagian Kerja Sama Luar Negeri, Bagus Rachmat Rievan, S.H, MBA. (kd)