Sekolah Lapang Nelayan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 di Kabupaten Banyuwangi

  • Hatif Thirafi
  • 17 Mar 2019
Sekolah Lapang Nelayan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019  di Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi - Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cuaca dan iklim bagi para nelayan, penyuluh perikanan, dan dinas pengelolaan sektor perikanan di Provinsi jawa Timur, Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya menyelenggarakan Sekolah Lapang Nelayan (SLN) dengan mengambil tema "Pahami Cuaca, Nelayan Sejahtera". Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi mulai tanggal 11 hingga 14 Maret 2019.

Kegiatan SLN ini dihadiri oleh 25 peserta yang merupakan perwakilan dari petugas penyuluh perikanan, petugas simail Kementerian Kelautan dan Perikanan, ketua kelompok nelayan, nelayan remaja, dan kelompok masyarakat pengawas di wilayah Kabupaten Banyuwangi.

Pembukaan kegiatan SLN dilakukan oleh Deputi Bidang Meteorologi Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc. Turut hadir pula dalam acara pembukaan tersebut yakni Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi Ir. Hari Cahyo Purnomo, M.Sc, Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Kartono Umar, S.Pi, M.Ap, dan seluruh Kepala UPT BMKG Provinsi Jawa Timur. Untuk lebih memeriahkan acara pembukaan, para hadirin pun disuguhi hiburan Tari Gandrung yang merupakan salah satu kesenian khas Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perikanan Pemda Kabupaten Banyuwangi memberikan apresiasi tinggi kepada BMKG. Dahsyatnya potensi Banyuwangi, baik dalam hal pariwisata dan perikanan serta diikuti dengan semangat tinggi dari rekan nelayan ,ada 25,500 nelayan di Banyuwangi, 17 Pokmas, Mereka semua siap membangun Banyuwangi yang merupakan gerbang timur percepatan peerkembangan ekonomi Indonesia. Masyarakat Banyuwangi dilihat dari potensi laut saat ini sedang gencar melakukan diversifikasi pemanfaatan lokal, dan tentunya tidak hanya berpikir untuk memproduksi saja namun juga menjadi pemerhati peningkatan wisata, pembudidaya, pelaku konservasi, tidak hanya memikirkan penambahan ekonomi saja namun juga sudah berpikir tentang kontinuitas kegiatan usaha di bidang kelautan. Berangkat dari hal itu, keberadaan BMKG sangat diperlukan, para nelayan melakukan update berita berita informasi cuaca maritim guna keputusan berlayar dan lain sebagainya.

"Pemda dalam hal ini sangat berterima kasih kepada BMKG, khususnya BMKG Jawa Timur, informasi informasi cuaca yang diberikan BMKG sudah sangat memasyarakat, hal ini ditandai dengan pemberian informasi sudah menggunakan bahasa lokal, bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Pemda bukanlah Superman, namun Supertim, bersama sama dengan masyarakat dan juga BMKG akan menjadi sinergi membangun Bangsa."

Menimpali sambutan Kepala Dinas Perikanan Pemda Kabupaten Banyuwangi, Deputi Bidang Meteorologi dalam sambutanya berpesan kepada para peserta, kiranya SLN ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya, SLN juga menjadi wadah bagi BMKG guna mencari gap kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder BMKG. BMKG berharap semua informasi yang dikeluarkan dapat mencakup semua kebutuhan dan mudah dipahami. Berdasarkan dari data yang ada, kebencanaan yang terjadi 90% disebabkan oleh cuaca, alam sedang mencari keseimbangan dengan perkembangan manusia yang sangat pesat,

"BMKG akan gencar melakukan edukasi edukasi kepada masyarakat dalam hal pemahaman iklim dan cuaca guna menuju masyarakat yang aman dan sejahtera. Semoga kegiatan SLN BMKG ini dapat turut serta menjadi bagian dari kemajuan pembangunan Bangsa Indonesia, Kabupaten Banyuwangi pada khususnya."

Sesuai tujuan diadakannya SLN ini, para peserta dibekali berbagai pengetahuan terkait informasi meteorologi maritim. Pada hari pertama para peserta diberikan pretest agar dapat diukur sejauh mana pemahaman mereka terkait informasi meteorologi maritim sebelum materi diberikan. Selanjutnya, materi pertama yang diberikan yaitu pengenalan informasi cuaca dan iklim kelautan, serta unsur-unsur yang ada di dalamnya. Dinamika kelompok juga dilakukan untuk membangun kebersamaan dan suasana belajar yang lebih bersemangat. Pada hari kedua, para peserta tak hanya melakukan pembelajaran di kelas, namun juga mendapat kesempatan mengenal secara langsung alat-alat pengamatan meteorologi di Stasiun Meteorologi Banyuwangi. Hari ini menjadi hari yang panjang bagi para peserta, namun tetap mereka ikuti dengan antusias. Banyak hal baru yang mereka temukan di lapangan. Hal ini tentu memperkaya pemahaman mereka terhadap ilmu meteorologi yang akan sangat membantu mereka dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Malam harinya, para peserta diberikan bekal pengetahuan mengenai produk layanan dan diseminasi informasi meteorologi maritim BMKG. Setelah semua materi disampaikan, pada hari ketiga para peserta menjalani post test. Melalui tes ini diharapkan terjadi peningkatan pemahaman dari para peserta .

Kegiatan SLN tahun 2019 ini merupakan kegiatan SLN ketiga bagi Stasiun Meteorologi Maritim Perak II Surabaya. Seperti diketahui bersama, BMKG merupakan satu-satunya institusi yang berwenang dalam memberikan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG) kepada masyarakat. Tak berlebihan bila tanggung jawab edukasi masyarakat terkait MKG juga diemban oleh BMKG. Oleh karena itu, kesempatan yang sangat baik untuk menimba ilmu dan berdiskusi sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang informasi cuaca maritim yang kemudian dapat digunakan untuk membantu menyebarkannya kepada nelayan/ user dan masyarakat luas ini layak untuk terus diselenggarakan pada tahun-tahun yang akan datang.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers