Semarang - Rabu (4/9) BMKG kembali menggelar kegiatan edukasi dalam bidang astronomi untuk yang keenam kalinya, yakni Sekolah Lapang Hilal yang diselenggarakan di Gedung Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi posisi bulan dan matahari secara mendetail proses pengamtan hilal yang dilakukan di Indonesia.Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Nizar, M.Ag merasa mendapatkan kehormatan sekali atas dipilihnya UIN walisongo sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Sekolah Lapang Hilal ini, "ini sebagai bagian penting dalam dimensi kehidupan dimana keterkaitan antara agama dan umum yang dipadukan dalam ilmu edukasi bagi Masyarakat terutama untuk penetapan bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhidjah yang merupakan titik penting dalam penentuan awal bulan", ujar Prof. Nizar
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah Dra. Emma Rachmawati, M.Hum menyampaikan permohonan maaf dari PJ. Gubernur Jateng atas berhalangannya beliau untuk menghadiri kegiatan yang bermanfaat ini. Mengawali sambutannya, Emma mengucapkan terimakasih kepada BMKG telah memilih Jateng sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan SLH ini, diharapkan para peserta juga dapat secara langsung menggunakan teropong hilal yang telah disediakan.
Di akhir sambutannya Emma menyampaikan keyakinan PJ Gubernur melalui SLH ini peserta akan memiliki pengalaman yang akan berguna bagi diri mereka ke depannya, serta para peserta dapat mengasah ilmunya secara langsung di depan para mentor - mentor dari BMKG yang memiliki pengetahuan dalam bidang Astronomi.
Sebelum membuka kegiatan SLH secara resmi, Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc, P.hD menyampaikan sambutannya bahwa "kegiatan SLH ini bisa terselenggara dan selalu mendapatkan respon positif dari para peserta juga atas Kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, terutama atas dukungan PJ Gubernur Jawa Tengah serta Rektor UIN Walisongo, diharapkan dari kegiatan edukasi dalam bidang Astronomi ini kedepannya dari para peserta ada yang bisa mengikuti jejak para Profesor di bidang Ilmu Falak yang sampai saat ini masih sedikit sekali di Indonesia, ujar Dwikorita yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para mahasiswa Ilmu Falak.
Kegiatan edukasi ini diselenggarakan selama 2 hari ke depan dengan materi berupa teori dan praktek. Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan ini yakni mahasiswa UIN, Kementerian Agama Prov Jateng, Pengadilan Tinggi, Pengadilan Agama, dan lembaga penyiaran serta Ormas.