Pertemuan Joint Steering Committee, Strategi BMKG Perkuat Kapasitas Layanan Cuaca

  • Kholis Nur Cahyo
  • 16 Nov 2023
Pertemuan Joint Steering Committee, Strategi BMKG Perkuat Kapasitas Layanan Cuaca

Labuan Bajo, 15 November 2023 - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, membuka secara resmi pertemuan ke-6 Joint Steering Committee Proyek Strengthening BMKG Climate and Weather Service Capacity Phase II (STR-II) dengan Negara Perancis. Acara berlangsung selama dua hari, pada 14 dan 15 November, dihadiri oleh sejumlah pejabat eselon II yang terlibat, termasuk Sekretaris Utama Dwi Budi Sutrisno, Deputi Meteorologi Guswanto, dan Deputi Inskalrekjarkom Muhamad Sadly. Turut hadir pula Sophie Besnard, Director International Development CLS, bersama timnya, serta Patrick Benichou, President MFI, dan 45 peserta lainnya.

Proyek STR-II memiliki tujuan berskala nasional dan internasional. Di tingkat internasional, Indonesia berambisi menjadi negara berwenang memberikan informasi meteorologi maritim pada Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) dan berkontribusi dalam pertukaran data observasi kelautan dunia pada Global Ocean Observing System (GOOS) melalui peningkatan jaringan pengamatan meteorologi maritim di wilayah perairan Indonesia.

Di tingkat nasional, proyek ini bertujuan memperkuat sistem peringatan dini cuaca laut dengan meningkatkan jaringan pengamatan meteorologi maritim. Selain itu, proyek ini bertujuan mendukung keselamatan dan efisiensi aktivitas kelautan nasional, meningkatkan akurasi informasi dan peringatan dini cuaca laut melalui implementasi sistem prakiraan cuaca berbasis dampak, serta meningkatkan diseminasi dan sosialisasi layanan informasi meteorologi maritim.

Pertemuan ke-6 ini difokuskan pada kemajuan implementasi Sistem Fully Integrated Single Platform (FISP). Dalam konteks ini, Dwikorita menekankan, "Sistem ini menggabungkan data pengamatan dan memodelkan data untuk kebutuhan layanan meteorologi publik, maritim, dan penerbangan. Diskusi mendalam dilakukan untuk memastikan kemajuan implementasi yang optimal dalam mendukung tujuan proyek secara keseluruhan."

Harapannya melalui proyek ini, Indonesia dapat memperoleh kewenangan yang lebih kuat dalam memberikan informasi meteorologi maritim pada tingkat internasional, terutama dalam kerangka Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS) dan Global Ocean Observing System (GOOS). Di tingkat nasional, proyek ini diharapkan mewujudkan sistem peringatan dini cuaca laut yang solid, mendukung keselamatan dan efisiensi aktivitas kelautan. Dengan adopsi sistem prakiraan cuaca berbasis dampak, diharapkan BMKG mampu memberikan informasi yang lebih akurat, sementara upaya diseminasi dan sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya informasi cuaca laut untuk keamanan dan kelancaran aktivitas kelautan nasional.