Sejak tahun 2021 BMKG telah mendapatkan pendanaan dari World Bank melalui program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiative Project) dimana program ini mempunyai tujuan untuk memperkuat peran BMKG dalam meningkatkan ketangguhan dalam antisipasi kebencanaan melalui program-program penguatan sistem InaTEWS dan infrastruktur pendukungnya, serta penguatan kompetensi SDM (capacity building) SDM Geofisika.
Melihat Kejadian gempabumi akhir-akhir ini terjadi cukup meningkat dan memiliki magnitude signifikan serta berdampak pada kerusakan, maka Pusdiklat BMKG melalui pendanaan IDRIP tersebut menyelenggarakan kegiatan Diklat teknis pelatihan kalibrasi InaTEWS tahun 2022 dalam rangka tetap memberikan Layanan Prima, dan menunjang kinerja operasional dalam menghasilkan data dan informasi terutama gempabumi dan tsunami yang dibutuhkan masyarakat.
Dalam sambutannya Deputi bidang geofisika Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si menjelaskan "Melalui Pelatihan Teknis Kalibrasi InaTEWS Tahun 2022 ini, mari kita mantapkan semangat bekerja dengan terus meningkatkan kompetensi, keahlian, keterampilan, sikap dan perilaku untuk dapat melaksanakan tugas teknis secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dengan penuh rasa tanggungjawab".
Lebih lanjut Suko menegaskan dengan adanya kegiatan diklat ini diharapkan Meningkatnya kompetensi para teknisi di bidang pemeliharaan dan kalibrasi peralatan InTEWS, akan meningkatkan kualitas kinerja dan layanan prima sehingga akan berdampak kepada peningkatan kinerja BMKG secara keseluruhan, khususnya dalam memberikan informasi layanan gempabumi dan tsunami kepada masyarakat luas.
Diklat ini diselenggarakan secara Hybrid dengan prtokol kesehatan Covid-19 yang ketat dan dan dilakukan selama lima hari, dengan diikuti 40 peserta dari UPT.