Jumat,(19/2). Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan memperdalam informasi terkait gempa bumi dan tsunami, 13 mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Konsentrasi Manajemen Bencana serta 2 dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan survei kunjungan studi ke BMKG.
Mereka diterima dan disambut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Drs. Mochammad Riyadi, M.Si didampingi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Drs. Eko Suryanto, Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Wandono, M.Si, Kepala Sub Bidang Informasi Gempa Bumi, Sutiyono, S.Si dan Kepala Sub Bidang Informasi Tsunami, Titi Handayani, ST, M.Sc di Ruang InaTews.
Dalam kegiatan kunjungan kali ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami menjelaskan mengenai bagaimana processing system informasi gempa bumi dan tsunami mulai dari terjadinya gempa bumi hingga diseminasi informasi. `Selain memberikan informasi terkait parameter gempa bumi, BMKG pun memberikan informasi terkait dampak tsunami apabila suatu gempa berpotensi tsunami,`ucap Kapus Gempa Bumi dan Tsunami.
Lebih lanjut Ia mengutarakan bahwa BMKG pun memberikan informasi terkait estimasi ketinggian gelombang tsunami agar masyarakat dapat melakukan evakuasi, yang terdiri atas Awas (apabila ketinggian tsunami >3m); Siaga (apabila ketinggian tsunami 0.5-3 m), dan Waspada (0.0-0.5m).
Di tengah-tengah penjelasan, Kapus Gempa Bumi dan Tsunami pun mengutarakan bahwa terdapat beberapa moda dalam penyebaran informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. `Kami mengirim informasi peringatan dini tsunami melalui WRS-DVB, sms, fax, email kepada institusi terkait, diantaranya BNPB, BPPD, pemerintah daerah dan media TV dan Radio untuk disampaikan kepada masyarakat, `ujar Kapus Gempa Bumi dan Tsunami. Kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke Operasional Geofisika / Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS).