Kolaborasi BMKG dengan European Union Tingkatkan Sistem Komputerisasi Yang Canggih

  • Rozar Putratama
  • 22 Jul 2021
Kolaborasi BMKG dengan European Union Tingkatkan Sistem Komputerisasi Yang Canggih

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan meningkatkan super komputer yang ada dengan teknologi High Performance Computing (HPC) terkini, guna memperkuat sistem peringatan dini milik BMKG, "Implementasi Teknologi HPC terkini dapat meningkatkan kemampuan sistem Peringatan Dini Multi Bencana yang melibatkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS Meteorology Early Warning System (MEWS), dan Climate Early Warning System (CEWS)ujar Dwikorita

Lebih lanjut disampaikan bahwa dalam waktu dekat kami berencana mengimplementasikan HPC dengan skala lebih dari 2 PetaFlops. Ini menjadikan sistem peringatan dini BMKG jauh lebih cepat , tepat, dan akurat," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi panel bulanan "The Future of High-Performance Computing" yang digelar oleh European Union - 2021 yang disiarkan global secara daring, Kamis (22/7/2021).

Dwikorita memaparkan, keberadaan HPC dalam sistem peringatan dini kebencanaan sangat penting untuk menganalisis berbagai kompleksitas dan ketidakpastian dalam fenomena cuaca, iklim, tektonik dan kegunungapian. Pasalnya, letak geografis Indonesia yang dikontrol oleh lempeng-lempeng tektonik aktif dan dikelilingi oleh cincin api, mengakibatkan hampir semua wilayah berpotensi terjadinya bencana alam. Belum lagi potensi bencana hidrometrologis yang dipicu oleh perubahan iklim global yang juga tidak boleh dikesampingkan.

"Belum lagi ancaman tsunami, dimana dalam kurun waktu tahun 1800 - 2018 Indonesia telah diterjang sebanyak 99 kali tsunami. Ada juga ancaman kebakaran hutan, banjir bandang, siklon tropis, kekeringan yang panjang dan lain sebagainya," tambah dia.

Maka dari itu, lanjut Dwikorita, wajib hukumnya Indonesia terus mengupgrade sistem peringatan dini agar manajemen kebencanaan yang terdiri dari upaya pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, dan recovery dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan Zero Victims

Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam hal riset dan inovasi teknologi untuk mitigasi kebencanaan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Nantinya hasil riset tersebut dapat menjadi bahan perumus kebijakan pencegahan dan penanggulangan bencana di masing-masing negara, serta untuk mengakselerasi inovasi Teknologi di Bidang Kebencanaan.

Gempabumi Terkini

  • 07 Oktober 2024, 11:42:25 WIB
  • 3.3
  • 12 km
  • 7.05 LS - 111.75 BT
  • Pusat gempa berada di darat 18 km baratlaut Bojonegoro
  • Dirasakan (Skala MMI): II - III Bojonegoro, II - III Tuban
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 18 km baratlaut Bojonegoro
  • Dirasakan (Skala MMI): II - III Bojonegoro, II - III Tuban
  • Selengkapnya →

Siaran Pers