Cilacap - Kepala BMKG bersama tim BMKG Jawa Tengah dan Yogyakarta meninjau kesiapan mitigasi tsunami di pesisir pantai Cilacap, Rabu (24/2). Dalam kunjungan tersebut, tim BMKG didampingi oleh BPBD dan Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Meninjau lokasi pertama, tim bergerak menuju Pantai Congot Jetis yang terkenal dengan ombak besar dan ganas. Pengelola pantai telat membuat tanggul yang difungsikan sebagai pemecah ombak yang membelah sebagian wilayah pantai. Di lokasi ini, tim BMKG meninjau kondisi pantai yang cukup landau dan ketersedian rambu-rambu untuk evakuasi. Berdasarkan fakta di lapangan, BMKG memberikan rekomendasi untuk Tempat Evakuasi Sementara (TES) yang dinilai terlalu jauh dan sulit dijangkau oleh pengunjung pantai apabila terjadi tsunami.
Kegiatan dilanjutkan di Pantai Widara Payung yang merupakan salah satu kawasan ramai pengunjung. Di pantai tersebut, tim menemukan jalur evakuasi berikut rambu-rambunya. Kepala BMKG bersama rombongan mencoba jalur evakuasi yang telah tersedia menuju Tempat Evakuasi Sementara yang dinilai terlalu jauh dari garis pantai. Untuk memperkuat mitigasi tsunami di lokasi tersebut, tim BMKG dan BPBD merekomendasikan dibangun Bukit Terbuka Hijau sebagai Tempat Evakuasi Sementara di Pantai Congot Jetis dan Pantai Widara Payung.
Mengakhiri rangkaian kegiatan di Cilacap, Kepala BMKG beserta rombongan melakukan audiensi dengan Bupati Cilacap untuk menyampaikan fakta-fakta temuan di lapangan dan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Di samping itu, Kepala BMKG juga menyampaikan potensi cuaca ekstrem yang berdampak di Kabupaten Cilacap untuk beberapa waktu ke depan. BMKG bersama BPBD dan Pemerintah Kabupaten Cilacap akan terus memperkuta koordinasi dalam mendukung kesiapan pemerintah daerah untuk memperkuat mitigasi gempabumi dan tsunami di Kabupaten Cilacap.