Berita

Kali Perdana, STMKG Menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Nasional Penerimaan Taruna Baru

Bali - Guna meningkatkan kualitas dalam penerimaan calon taruna baru, Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Nasional Penerimaan Taruna Baru (PTB) STMKG di Bali, Rabu (23/11).

Sebagai peserta rapat ini, STMKG mengundang Pejabat BMKG Pusat serta perwakilan panitia seleksi pusat dan 27 UPT panitia daerah.

Sekretaris Utama BMKG, Dwi Budi Sutrisno, menyampaikan arahan tertulis Kepala BMKG. Dwi Budi menyebutkan, Penerimaan Taruna Baru (PTB) merupakan kegiatan awal untuk menjaring putra putri terbaik bangsa yang akan dididik di kawah candradimuka STMKG selama kurang lebih empat tahun.

"Lulusan dari STMKG diharapkan menghasilkan SDM Unggul untuk dapat membangun BMKG menjadi semakin Andal dan dipercaya oleh masyarakat, serta dapat mewujudkan BMKG berkelas dunia," kata Dwi Budi.

Dwi melanjutkan, saat ini STMKG merupakan salah satu Sekolah Kedinasan favorit yang diminati oleh putra - putri terbaik bangsa. Pendaftar untuk tahun 2022 mencapai 12.478 orang, dimana jumlah formasi yang diterima hanya 250 orang. Untuk itu, Kepala BMKG berpesan kepada panitia untuk benar - benar menjaga kualitas seleksi penerimaan taruna baru.

"Proses seleksi harus dilaksanakan secara professional, transparan dan akuntabel. Sehingga PTB benar-benar dapat menjaring calon taruna-taruni yang berkompeten dari aspek akademik, kesehatan dan juga personalitas yang baik. Keseluruhan proses penerimaan taruna-taruni baru juga harus memberikan kesetaraan kesempatan (equalitas) bagi seluruh putra putri terbaik bangsa dari seluruh wilayah Indonesia," lanjutnya.

Dwi Budi juga menyampaikan pesan Kepala BMKG terkait tantangan yang harus dihadapi BMKG ke depan. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti masa kini, investasi kepada perkembangan SDM BMKG, sebagai aset utama organisasi, harus dilakukan secara terencana, berwawasan maju, dan prosesnya menjamin untuk menghasilkan SDM unggul yang berdaya-saing dan berdaya-juang tinggi, bersifat pembelajar, dan tidak takut menghadapi tantangan di berbagai lokasi di Indonesia.

"Taruna-Taruni STMKG merupakan aset yang sangat penting dikarenakan mereka dididik secara khusus untuk menjadi ASN BMKG. Oleh karena itu, keseriusan kita dalam menyelenggarakan PTB STMKG akan berdampak pada terwujudnya SDM unggul BMKG," ujarnya.

Di akhir sambutan, Dwi Budi berpesan kepada panitia pusat dan daerah untuk menjaga integritas dan mengawal seluruh proses seleksi dengan baik.

"Kami juga ingin berpesan bahwa panitia pusat dan daerah adalah representasi BMKG pada saat pelaksanaan Penerimaan Taruna Baru. Oleh karena itu, mari kita secara bersama sama mengawal seluruh proses PTB STMKG dengan penuh integritas, sepenuh hati dengan sekuat tenaga, dan menghindari praktik praktik yang dapat merugikan negara," pungkasnya.