Hari Minggu, 11 November 2018, pukul 14.13.39 WIB, wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Barat diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,5 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,54 LU dan 127,11 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah barat laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 109 km (update).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Barat ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique. Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah subduksi lempeng micro laut maluku dan lempeng filipina.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan antara lain di daerah Manado, Bitung, dan Siau II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 14.27 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
Jakarta, 11 November 2018
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.