Hari Sabtu, 5 Agustus 2017 pukul 07.30.42 WIB, wilayah Mindanao, Filipina dan Kepulauan Sangihe-Talaud, Sulawesi Utara diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M 5,9. Episenter terletak pada koordinat 6,13 LU dan 125,46 BT, tepatnya di laut pada jarak 279 km arah utara Kota Tahuna pada kedalaman 70 km.
Dampak gempabumi yang didasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa gempa berpotensi dirasakan di Melanguane, Naha, Tahuna, Karakelong, Beo, Kabaruang, dan Urung pada skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI. Sementara di Bitung gempa dirasakan pada skala intensitas I SIG-BMKG atau II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan terjadinya kerusakan.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng Filipina yang bergerak kearah barat nenunjam ke Lempeng Eurasia. Mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust).
Hingga pukul 08.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kepulauan Sangihe dan Talaud dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya.***
Jakarta, 5 Agustus 2017
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
Drs. MOCH. RIYADI, M.Si.