Sendai, 22 Februari 2024 - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menghadiri pertemuan diskusi Intergovernmental Oceanographic Commission di UNESCO yang membahas mengenai Tsunamis and Other Hazards related to Sea Level Warning and Mitigation Systems (TOWS-WG-XVII) yang diadakan secara daring dan luring. Pada diskusinya ini mengangkat tema "Early Warnings For All" atau peringatan dini untuk semuanya.
Dalam keterlibatannya dalam diskusi Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) di UNESCO, Dwikorita menyoroti urgensi untuk penguatan sistem peringatan dini dan mitigasi Tsunami di Samudera Hindia. Analisis yang lebih mendalam juga tidak luput dari perhatian terkait dengan tsunami yang dapat dipicu oleh aktivitas gunung berapi.
Hasil dari pertemuan antarsesi ICG/IOTWMS menghasilkan beberapa rekomendasi penting, termasuk proposal pembentukan Tim Tugas baru untuk Tsunami Non Seismik. Selain itu, ada juga usulan untuk melanjutkan kajian kapasitas kesiapsiagaan tsunami yang melibatkan Implementasi Tsunami Ready, penyusunan SOP Tsunami Non Seismik, serta upaya untuk menyediakan produk maritim bagi masyarakat. Kolaborasi dengan sektor swasta juga dianggap sebagai langkah yang penting untuk memperkuat kesiapsiagaan tsunami.
Dalam konteks keseluruhan, pentingnya sistem peringatan dini untuk tsunami dan identifikasi dini terhadap berbagai jenis bencana menjadi semakin signifikan. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sistem peringatan dini yang komprehensif dan matang guna mengurangi risiko bencana. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk lembaga penelitian, pemerintah, dan masyarakat, dianggap sebagai kunci keberhasilan dalam pengembangan, komunikasi, dan implementasi sistem peringatan dini tersebut.