BMKG Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru Gelar Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan di Bagansiapiapi

  • HB Risya
  • 30 Nov 2021
BMKG Stasiun Meteorologi SSK II Pekanbaru Gelar Sekolah Lapangan Cuaca Nelayan di Bagansiapiapi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Syarif kasim II Pekanbaru menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) untuk masyarakat Rokan Hilir (Rohil), Kamis (25/1/2021). Kegiatan yang digelar di Gedung Serba Guna H. Misran Rais, Bagan Siapiapi tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Rohil H. Sulaiman, SS, MH, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo, MT dan Kepala Balai Besar Wilayah I Medan secara virtual, Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Pekanbaru beserta jajaran, serta unsur Muspida Pemerintah Daerah Kabupaten Rohil. Kegiatan dibuka langsung oleh Anggota Komisi V DPR-RI Dr. H. Syahrul Aidi Maazat, LC, MA secara virtual. Dalam sambutannya Syahrul mengatakan, dengan adanya kegiatan ini ilmu yang didapatkan oleh para nelayan kita ini adalah bukan mencari ikan, tetapi ilmu menangkap ikan, digabunglah ilmu turun temurun dengan ilmu yang di dapat dari sekolah ini, "tuturnya.

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan konsep sekolah lapang untuk memberikan informasi dalam pemanfaatan produk informasi cuaca dan iklim laut BMKG. Kegiatan SLCN bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait layanan informasi cuaca dan iklim maritim dari BMKG dan informasi terkait prakiraan lokasi ikan (PPDPI) yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pelaksanaan SLCN dilaksanakan dalam beberapa tahapan, dengan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang dan materi yang disesuaikan dengan peserta. Untuk pelaksanaan kegiatan tahun ini, peserta ditujukan kepada nelayan yang membutuhkan informasi pendukung untuk menunjang kegiatan di lapangan.

Wakil Bupati Rohil H. Sulaiman, SS, MH mengapresiasi kegiatan SLCN dilaksanakan di Rohil. "dengan adanya sekolah ini, yang mengikutinya ada penyuluh, ada nelayan, dan ada kelompok nelayan. Kita berharap ke depannya nelayan bisa menambah ilmu lagi,"ungkapnya. Selama ini nelayan di Rohil hanya menggunakan ilmu turun temurun dalam mengamati cuaca. Sehingga melalui kegiatan ini nelayan bisa membaca cuaca secara ilmiah dan ilmu yang tepat. Dengan adanya sekolah ini ilmu yang didapat nanti diaplikasikan, diamalkan bagi kehidupan sehari-hari nelayan," tuturnya. Wakil Bupati berharap dengan bertambahnya pengetahuan nelayan akan berimbas pada meningkatnya ekonomi nelayan. "Pungkasnya.

Sementara itu Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo menuturkan bahwa para nelayan menyumbang devisa negara terbesar ke-2 di Indonesia, dimana kegiatan SLCN ini harus terus diadakan di seluruh Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru juga mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu nelayan agar lebih aman berlayar dengan memahami cuaca serta membantu nelayan dalam mengetahui keberadaan ikan saat berada di laut.

Gempabumi Terkini

  • 03 Desember 2024, 23:09:12 WIB
  • 5.5
  • 10 km
  • 4.82 LU - 126.36 BT
  • 80 km BaratLaut PULAUKARATUNG-SULUT
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers