BMKG Resmi Membuka Training of Trainers (ToT) Climate Field School (CFS) Negara Anggota Colombo Plan

  • Kholis Nur Cahyo
  • 10 Jul 2023
BMKG Resmi Membuka Training of Trainers (ToT) Climate Field School (CFS) Negara Anggota Colombo Plan

SIARAN PERS

Jakarta (10 Juli 2023) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati secara resmi membuka acara Training of Trainers (ToT) Climate Field School (CFS) atau pelatihan bagi pelatih sekolah lapang iklim untuk negara-negara anggota Colombo Plan yang berlangsung di Gedung Auditorium BMKG dan dihadiri oleh para pejabat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg).

Kegiatan ini merupakan salah satu program Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan Triangular (KTSST) antara pemerintah Republik Indonesia, yakni Kementerian Sekretariat Negara dan BMKG dengan Sekretariat Colombo Plan. Training akan berlangsung selama 7 hari ke depan bertempat di Regional Training Center (RTC) BMKG, Citeko - Bogor.

Dwikorita menuturkan kepada para peserta, bahwa saat ini hal yang paling menakutkan dan mengancam bagi seluruh masyarakat dunia bukanlah pandemik ataupun perang, akan tetapi perubahan iklim global. Peningkatan suhu rata-rata global yang terus menerus ini mengakibatkan percepatan proses siklus hidrologi, yang mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor baik di negara maju, di negara berkembang, di negara kepulauan, apapun kondisi negaranya.

Dwikorita juga menambahkan, berbagai bencana yang terjadi berakibat pada global water hotspot, yang berarti terjadinya krisis air. Krisis air juga memberi dampak yakni tantangan bagi ketahanan pangan. Diperkirakan oleh organisasi meteorologi pada tahun 2050, hampir semua bagian dunia akan mengalami masalah ketahanan pangan. Kita perlu melakukan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan bagi para petani perlu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan untuk beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.

"Oleh karena itu, tujuan dari Climate Field School (CFS) atau sekolah lapang iklim ini adalah memberdayakan para petani atau sektor pertanian untuk dapat lebih beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim sehingga dapat mempertahankan produksi tanaman dan mencegah terjadinya tantangan terhadap ketahanan pangan. Sekolah lapang iklim sebagai wadah kita untuk saling belajar, berbagi pengalaman, berbagi pembelajaran serta berbagi kisah kegagalan sehingga mengurangi risiko dari dampak perubahan iklim, bahkan kita bisa mencegah terjadinya krisis pangan, ujar Dwikorita.

Target peserta pada training ini antara lain para pengambil kebijakan, pengamat dan prakirawan cuaca/iklim, dan penyuluh pertanian di 8 negara anggota Colombo Plan dan Timor Leste. Total 19 peserta yang terdiri dari Bangladesh (3 orang), Bhutan (1 orang), Indonesia (4 orang), Myanmar (2 orang), Nepal (2 orang), Papua New Guinea (1 orang), Sri Lanka (2 orang), Filipina (2 orang), dan Timor Leste (2 orang).

Pelatihan di tahun ini mengusung tema "Pembelajaran pemahaman dan praktek informasi iklim untuk mendukung ketahanan pangan", dengan metode pembelajaran terdiri dari metode asynchronous, yang terdiri dari kelas webinar, tugas individu, serta proyek kelompok kolaborasi, yang dilakukan di Learning Management System (LMS) BMKG berbasis Moodle pada tanggal 04-07 Juli 2023, dan metode synchronous berupa pelatihan luring di Jakarta, dan Citeko, pada tanggal 10-17 Juli 2023.

Kegiatan Climate Field School (CFS)/Sekolah Lapang Iklim (SLI) telah dilaksanakan oleh BMKG bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sejak tahun 2011, dimana bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang informasi iklim serta pemanfaatannya untuk sektor pertanian kepada para penyuluh pertanian dan petani dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh para petani di wilayahnya masing-masing.

Keberhasilan kegiatan SLI di Indonesia telah dijadikan sebagai percontohan dan telah dilaksanakan TOT SLI untuk negara - negara Asia Pasifik, Timor Leste dan Pakistan. Adapun Pelatihan ini merupakan kelanjutan (tahap ketiga dari Pelatihan Sekolah Lapang Iklim) dari tahap pertama yang telah dilaksanakan dengan sukses secara tatap muka pertama pada Juni 2019 di Pusdiklat BMKG, Citeko, Bogor, Jawa Barat, dan tahap kedua secara daring pada Agustus 2021.

Adapun hasil/output yang diharapkan dari pelatihan ini adalah para peserta (trainers) dapat memahami dan mengembangkan pengetahuan tentang informasi iklim serta mampu menyampaikan kembali kepada para penyuluh pertanian yang berperan menterjemahkan Bahasa teknis ke Bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh para petani. Para peserta juga diharapkan dapat menyusun action plan selama mengikuti training untuk masing-masing negara, dan dapat mengimplementasikannya setelah kembali ke negaranya.

Biro Hukum dan Organisasi
Bagian Hubungan Masyarakat

Instagram : @infoBMKG
Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG
Facebook : InfoBMKG
Youtube : infoBMKG
Tiktok : infoBMKG

Gempabumi Terkini

  • 08 Oktober 2024, 21:12:08 WIB
  • 4.9
  • 11 km
  • 7.76 LS - 106.55 BT
  • Pusat gempa berada di laut 85 km selatan Kab. Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Kab. Sukabumi, III Bayah, III Malingping, II Garut, II Nagrak, III-IV Kab. Cianjur, III Cibeber, III Panggarangan
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 85 km selatan Kab. Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III-IV Kab. Sukabumi, III Bayah, III Malingping, II Garut, II Nagrak, III-IV Kab. Cianjur, III Cibeber, III Panggarangan
  • Selengkapnya →

Siaran Pers