Antisipasi Dampak La Nina dan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jawa Timur

  • Ayu Isrianti Putri
  • 17 Nov 2021
Antisipasi Dampak La Nina dan Potensi Bencana Hidrometeorologi di Provinsi Jawa Timur

Gresik, Senin (15/11/2021) Kepala Koordinator BMKG Provinsi Jawa Timur Bpk. Taufiq Hermawan bersama Kepala Stasiun Klimatologi Malang Bpk. Anung Suprayitno dan Kepala Stasiun Meteorologi Sangkapura Gresik Bpk. Ari Widjajanto dengan didampingi Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya Bpk. Sutarno dan Kepala Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo Bpk. Teguh Tri Susanto melakukan koordinasi dengan Bupati Gresik Bpk. Fandi Akhmad Yani.

Perwakilan BMKG Jawa timur diterima dan disambut baik di Kantor Bupati Gresik Lantai 4 Gedung Mandala Bhakti Praja. Dalam sambutannya Bupati Gresik menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada BMKG karena telah berupaya melakukan koordinasi untuk antisipasi dampak La Nina dan potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Gresik.

Selain itu, Bupati Gresik juga menyampaikan bahwa prakiraan cuaca dan iklim yang disampaikan dari pihak BMKG bisa dimanfaatkan untuk berbagai sektor yang ada di Kabupaten Gresik. Bupati Gresik juga menegaskan kepada BPBD dan instansi pemerintah terkait diharapkan untuk terus bersinergi dengan BMKG secara intens terkait antisipasi bencana hidrometeorologi khususnya yang berpotensi Kabupaten Gresik.

Selain penguatan sinergi antar instansi pemerintah, Bupati Gresik juga meminta kepada peserta koordinasi untuk membantu penyebarluasan informasi cuaca yang disampaikan BMKG agar bisa sampai kepada masyarakat baik melalui media sosial ataupun secara langsung.

ANTISIPASI BMKG JAWA TIMUR TERHADAP FENOMENA LA NINA DAN POTENSI BENCANA HIDROMETEOROLOGI

Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo selaku Koordinator BMKG Jawa Timur, Bapak Taufik Hermawan menjelaskan tentang fenomena La Nina. beliau menjelaskan bahwa La Nina bukan Badai, tetapi La Nina merupakan fenomena suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan dibawah kondisi normalnya, adapun dampaknya yaitu peningkatan curah hujan di wilayah Provinsi Jawa Timur termasuk Kabupaten Gresik.

lebih lanjut Taufiq Hermawan juga menjelaskan bencana hidrometeorologi serta antisipasinya yang berpotensi terjadi di Kabupaten Gresik, diantaranya banjir, angin puting beliung, water spot dan banjir rob. antisipasi yang dilakukan adalah melihat informasi cuaca yang disampaikan secara rutin oleh BMKG dan juga peningkatan sinergi antar instansi terkait penyebarluasan informasi tersebut.

Paparan selanjutnya oleh Kepala Stasiun Klimatologi Malang, yang menyampaikan saran untuk berbagai sektor yang ada di Kabupaten Gresik untuk melakukan antisipasi musim hujan dengan melakukan general check up, update data dan pemetaan wilayah yang berpotensi atau terdampak bencana hidrometeorologi.

Kepala Stasiun Klimatologi Malang juga mengucapkan terimakasih atas respon baiknya kepada Bupati Gresik dan juga merupakan kunjungan kedua bagi BMKG Jawa Timur yang pada minggu sebelumnya melakukan koordinasi dengan Bupati Blitar.

Giat ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kab. Gresik Bpk. Much. Abdul Qodir yang memaparkan peran DPRD Gresik dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Gresik dan Bpk. Eko Hadi Santoso dari Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya yang memaparkan potensi bencana hidrometeorologi di pesisir pantai dan laut yang berada di Kabupaten Gresik.

selain itu hadir pula Sekda Kabupaten Gresik, BPBD kabupaten Gresik, Polres Gresik, Kodim 0817 Gresik, Camat se Kabupaten Gresik, Satpol PP Kabupaten Gresik, Dinas PU Kabupaten Gresik dan Instansi terkait lainnya.

Acara ditutup dengan penyerahan peta rawan bencana hidrometeorologi dan buletin prakiraan musim yang dilanjutkan dengan foto bersama. Koordinasi ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar instansi terkait yang ada di Kabupaten Gresik agar dapat melakukan antisipasi dan mitigasi bencana hidrometeorologi secara dini sehingga dapat meminimalisir korban ataupun kerugian materi yang akan ditimbulkannya. (ed.humas)

Gempabumi Terkini

  • 16 April 2024, 23:10:22 WIB
  • 2.1
  • 15 km
  • 2.55 LS - 120.79 BT
  • Pusat gempa berada di darat 42 km BaratLaut Luwu Timur
  • Dirasakan (Skala MMI): II Mangkutana
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 42 km BaratLaut Luwu Timur
  • Dirasakan (Skala MMI): II Mangkutana
  • Selengkapnya →

Siaran Pers