Terima Kunjungan UIN Raden Fatah, BMKG Edukasi Mahasiswa Ilmu Rukyat Hilal

  • Rama Aditya
  • 03 Jul 2024
Terima Kunjungan UIN Raden Fatah, BMKG Edukasi Mahasiswa Ilmu Rukyat Hilal

Jakarta, 2 Juli 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan Studi Hisab Rukyat dan Tanda Waktu dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (2/7). Dalam kunjungan ini, para mahasiswa ingin mempelajari bagaimana BMKG melakukan pemantauan hilal dan ilmu falak.

Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto menjelaskan hilal merupakan perubahan fase bulan di mana�bulan sabit pertama yang terlihat dari permukaan bumi setelah adanya konjungsi pada saat matahari terbenam. Dalam prosesnya terdapat dua metode dalam menentukan awal bulan yaitu Hisab Hilal (perhitungan) dan Rukyat Hilal (pengamatan).

"Jadi tugas BMKG, satu minggu sebelum melakukan rukyat atau penentuan hilal akan menampilkan data hisab hilal yang sudah dilakukan pada website BMKG," kata Himawan di Media Center Kantor Pusat BMKG.

Di hadapan 82 mahasiswa UIN Raden Fatah, Himawan menjelaskan dalam pengamatan hilal terdapat catatan yang dihasilkan melalui teropong. Di mana teropong hilal akan merekam dan menyimpan data dalam database agar dapat dilihat dan dipelajari pada saat dibutuhkan

Para mahasiswa terlihat sangat antusias dengan mengajukan-mengajuk pertanyaan dalam mempertajam pemaparan materi. Diskusi dan berbagi praktik baik antara BMKG dan UIN Raden Fatah adalah sinergi bagaimana ilmu pendidikan dijalankan sebagaimana mestinya. Harapannya, ilmu ini dapat berguna bagi para mahasiswa dan pada saatnya dapat diimplementasikan dengan tepat.

Selain itu, Ketua Tim Hubungan Pers dan Media Dwi Rini Endra Sari menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negeri rawan bencana. Perubahan iklim, bencana alam, dan bencana hidrometeorologi lainnya harus dimaknai dengan kesiapsiagaan masyarakat luas termasuk para mahasiswa.

Dengan sistem peringatan dini yang tepat akurat serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana diharapkan dapat menekan angka kerugian yang dapat ditimbulkan. Pada dasarnya, edukasi mitigasi bencana harus terus dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Tidak hanya mendapatkan materi, para mahasiswa juga diajak berkeliling Kantor Pusat BMKG seperti mencoba simulator gempabumi, berkunjung ke museum BMKG, dan ruangan Indonesia Tsunami Early Warning System). (RJA/dhr)

Gempabumi Terkini

  • 02 Juli 2024, 09:46:04 WIB
  • 5.4
  • 163 km
  • 6.25 LS - 130.21 BT
  • 226 km BaratLaut TANIMBAR
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers