Konferensi AGU

  • 19 Des 2023
  • Murni Kemala Dewi

FengYun Satellite User Conference 2023

  • 21 Nov 2023
  • Murni Kemala Dewi

13th Asia Oceania Meteorological User Conference

  • 09 Nov 2023
  • Murni Kemala Dewi

Newcastle University Siap Terima Pegawai BMKG

  • 02 Nov 2023
  • Murni Kemala Dewi

Persiapan COP 28 Bahas Kertas Posisi Delri

  • 25 Okt 2023
  • Murni Kemala Dewi

On the Job Radar Tsunami HF-Oceanographic

  • 16 Des 2019
  • Ayu Isrianti Putri

Penyambutan Tim Ekspedisi Indonesia PRIMA

  • 04 Des 2019
  • Rozar Putratama

BMKG Lepas Tim Ekspedisi Indonesia PRIMA 2019

  • 12 Nov 2019
  • Rozar Putratama

Workshop BMKG-GFZ Postdam

  • 07 Agu 2019
  • Murni Kemala Dewi

Kunjungan Head of UNDRR ke BMKG

  • 31 Mei 2019
  • Hatif Thirafi

Kunjungan ASN Afghanistan ke BMKG

  • 29 Apr 2019
  • Murni Kemala Dewi

FGD Radar Tsunami HF-Oceanographic

  • 31 Jan 2019
  • Rozar Putratama

Visitasi Delegasi Peneliti Jerman

  • 15 Jan 2019
  • Rachmat Hidayat

BMKG for Fiji Meteorological Service

  • 20 Des 2018
  • Ayu Isrianti Putri

10 Tahun Perjalanan TCWC Jakarta

  • 28 Mar 2018
  • Dwi Rini

Perwakilan UNESCO Kunjungi BMKG

  • 02 Feb 2018
  • Rachmat Hidayat

BMKG Dan JICA Bahas Kerjasama

  • 23 Jan 2018
  • Murni Kemala Dewi

Kunjungan Peserta Workshop UNESCO ke BMKG

  • 21 Des 2017
  • Murni Kemala Dewi

RA V Working Group Leads dan TCC Chairs Meeting

  • 29 Nov 2017
  • Murni Kemala Dewi

Delegasi AIS Conference Kunjungi BMKG

  • 21 Nov 2017
  • Rozar Putratama

Indonesia Penyelenggara CAS-17 dan JCOMM-5

  • 25 Okt 2017
  • Taufiq Kurniawan

Delegasi UNMA Pelajari Radar Stamet BIL

  • 29 Sep 2017
  • Rozar Putratama

Kunjungan Delegasi UNMA Ke BMKG

  • 25 Sep 2017
  • Rozar Putratama

BMKG Dan NOAA Jajaki Kemungkinan Kerjasama

  • 22 Sep 2017
  • Murni Kemala Dewi

Pertemuan BMKG dengan Liquid Robotics

  • 31 Agu 2017
  • Murni Kemala Dewi

Kunjungan Delegasi CEA Ke BMKG

  • 29 Agu 2017
  • Rozar Putratama

BMKG-IOC UNESCO Partnership Agreement

  • 27 Jun 2017
  • Rozar Putratama

Kunjungan Duta Besar Sri Lanka

  • 21 Jun 2017
  • Murni Kemala Dewi

Penandatanganan Kerjasama BMKG Dengan ITERA

  • 13 Jun 2017
  • Ayu Isrianti Putri

KBMKG Terima Kunjungan Duta Besar Australia

  • 31 Mei 2017
  • Murni Kemala Dewi

The 69th Session of WMO Executive Council

  • 13 Mei 2017
  • Murni Kemala Dewi

Kepala BMKG Hadiri Pertemuan ICG/IOTWMS-XI

  • 20 Apr 2017
  • Murni Kemala Dewi

NDMI Jajaki Kerjasama Dengan BMKG

  • 18 Apr 2017
  • Rozar Putratama

Partnership Agreement BMKG dengan IOC-UNESCO

  • 12 Apr 2017
  • Taufiq Kurniawan

Kunjungan Aria Technologies Ke BMKG

  • 29 Mar 2017
  • Murni Kemala Dewi

Dubes USA Kunjungi BMKG

  • 17 Mar 2017
  • Rozar Putratama

The Third CORDEX SEA Training and Workshop

  • 16 Mar 2017
  • Murni Kemala Dewi

The 9th Session Bilateral Meeting BMKG - BOM

  • 09 Mar 2017
  • Rozar Putratama

Kanada Dukung FDRS INDONESIA

  • 20 Feb 2017
  • Dwi Rini

The 3rd Bilateral Meeting BMKG - KMA

  • 08 Des 2016
  • Rozar Putratama

Bantuan CREWS Prioritaskan Negara-negara Rentan

  • 25 Nov 2016
  • Murni Kemala Dewi

Pertemuan BMKG dengan UK Met Office

  • 16 Nov 2016
  • Rachmat Hidayat

Management Group Meeting RA V

  • 20 Jun 2016
  • Petugas Web

WMO Gelar Penandatanganan AOMSUC

  • 17 Jun 2016
  • Petugas Web

KBMKG Ikuti Pertemuan Finac 35 di WMO

  • 13 Jun 2016
  • Petugas Web

Regional Focus Group Online

  • 09 Jun 2016
  • Petugas Web

Pertemuan KBMKG dengan Perwakilan WMO

  • 02 Feb 2016
  • Petugas Web

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • 127 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024