Sekolah Lapang Iklim Aksi Antisipatif Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024

  • Rozar Putratama
  • 14 Mei 2024
Sekolah Lapang Iklim Aksi Antisipatif Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024

Sambas, 2 Mei 2024. Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Aksi Antisipatif hasil kolaborasi dengan UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, dan Pemerintah Desa Pangkalan Bemban, serta mendapat dukungan dari World Food Programme. Tema kegiatan SLI Aksi Antisipatif ini mengambil tema "Tindakan Cepat dan Tepat berdasarkan Informasi Iklim".

Dalam paparan laporan kegiatan, Kepala Stasiun Klimatologi Kalbar Bapak Luhur Tri Uji Prayitno, SP, M.Ling menyampaikan kegiatan SLI Aksi Antisipatif ini merupakan kegiatan untuk menjembatani informasi iklim kepada petani dengan bahasa yang lebih mudah untuk dipahami. Sehingga informasi iklim yang disampaikan oleh BMKG dapat lebih mudah untuk dipahami dan digunakan untuk tindakan cepat dan tepat dalam sektor pertanian. Kegiatan SLI Aksi Antisipatif direncakanan dilakukan dalam tiga kali sosialisasi dengan peserta berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. Peserta SLI Aksi Antisipatif berasal dari petani, perangkat desa, dan pendamping desa.

Kepala Desa Pangkalan Bemban Bapak Ali Imran mengatakan sangat mendukung kegiatan SLI Aksi Antisipatif karena mayoritas penduduk di desa berprofesi sebagai petani. Dengan SLI diharapkan petani dapat tepat sasaran dan tepat tindakan berdasarkan informasi iklim untuk meningkatkan hasil pertanian dan mengangkat perekomian. Harapan bagi peserta SLI yang ikut dapat menularkan ilmunya kepada petani lain di Desa Pangkalan Bemban maupun Kabupaten Sambas.

Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas Bapak A. Mubarrak, S.TP, M.Si menyampaikan ucapan terima kasih karena kegiatan SLI dapat dilakukan di Kabupaten Sambas yang merupakan salah satu sentra pangan di Provinsi Kalimantan Barat. Semoga pembelajaran yang akan diterima dalam SLI dapat diterapkan pada sawah masing-masing peserta sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Sambas.

Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, bapak Suyatno SP, M.Sos menyampaikan bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi pola dan jenis serangan OPT maupun dampak perubahan iklim seperti banjir dan kekeringan. Oleh sebab itu pemanfaatan informasi iklim sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim untuk mendukung ketahanan pangan di Kalbar.

Plt. Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Bapak Marjuki, M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa SLI di Kalbar sudah bergerak maju dan berjalan baik, karena salah satu indikator keberhasilan adaptasi perubahan iklim yaitu kegiatan yang bersifat kolaboratif. Konsep dasar kegiatan SLI yaitu setiap stakeholder atau aktor di lapangan seperti petani, penyuluh, POPT, pemerintah desa, dan yang lainnya terlibat dalam menghadapi perubahan iklim. SLI diharapkan menjadi pemicu bagi stakeholder untuk memanfaatkan informasi iklim sebagai salah satu bentuk aksi nyata dalam adaptasi perubahan iklim. Kegiatan SLI Aksi Antisipatif resmi dibuka oleh Plt. Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan BMKG.