Berita

The 2nd Pre-exercise Teleconference Meeting

Jakarta / BMKG menyelenggarakan the 2nd Pre-exercise Teleconference Meeting pada hari Selasa (28/08/2018) dalam rangka persiapan Asia Pacific Volcanic Ash Exercise (APAC VOLCEX 18/02) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 20 September 2018. Teleconference meeting dibuka oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. Mulyono R. Prabowo, M.Sc serta diikuti oleh perwakilan dari stakeholder nasional dan internasional, yaitu ICAO Asia Pacific, Bureau of Meteorology Australia/VAAC Darwin, Meteorological Service Singapore, Civil Aviation Authority of Singapore, Malaysia Meteorological Department, Civil Aviation Authority of Malaysia, Japan Meteorological Agency, Hong Kong Observatory, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia), PVMBG, BMKG dan Airlines (Garuda Indonesia, Air Asia Indonesia, NAM Air, Lion Air). Teleconference meeting sebelumnya telah dilakukan pada tanggal 19 Juli 2018.

Kegiatan Volcanic Ash Exercise merupakan agenda dari Volcanic Ash Exercise Steering Group (VOLCEX/SG), salah satu steering group di bawah Asia Pacific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG) ICAO. Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan koordinasi dan komunikasi yang erat serta respon cepat dari dan antar instansi terkait untuk mencegah kecelakaan pesawat udara atau bahaya lain dalam aktivitas penerbangan yang diakibatkan oleh abu vulkanik, serta dalam rangka menguji prosedur global maupun regional terkait penanganan volcanic ash untuk penerbangan.
Pada tahun ini, Indonesia melalui BMKG ditunjuk sebagai leader kegiatan Asia Pacific Volcanic Ash Exercise. Dalam exercise mendatang akan disimulasikan erupsi Gunung Tandikat-Singgalang di Sumatera Barat dengan skenario sebaran abu vulkanik untuk mempengaruhi wilayah FIR Jakarta, FIR Singapore dan FIR Kuala Lumpur. Koordinasi antar stakeholder dalam dan luar negeri terus dilakukan upaya mensukseskan volcanic ash exercise mendatang, diantaranya mempersiapkan pemahaman terkait alur informasi abu vulkanik sesuai dengan regulasi nasional maupun internasional.