Banda Aceh, 9 September 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memulai Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di 10 kabupaten di Provinsi Aceh. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi dampak potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung dari 9-20 September 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis sebelum pelaksanaan PON menunjukkan adanya peluang hujan selama berlangsungnya acara. Menindaklanjuti hal tersebut Pemerintah Provinsi Aceh telah meminta bantuan BMKG dan BNPB untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PON.
"OMC ini dirancang untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, yang berpotensi mengganggu jalannya acara olahraga nasional tersebut," kata Seto, Senin (9/9).
Lebih lanjut, kolaborasi antara BMKG dan BNPB ini merupakan upaya bersama untuk memastikan bahwa curah hujan yang berlebihan dapat diminimalisir, sehingga pelaksanaan kegiatan PON tidak terganggu. Menurut Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, potensi curah hujan di wilayah Aceh masih cukup tinggi, yang dapat memicu bencana hidrometeorologi jika tidak diantisipasi dengan baik.
Di sisi lain, OMC di Aceh terlaksana atas permintaan dari Menteri Dalam Negeri dan instruksi dari BNPB. Operasi kali ini bertujuan untuk melindungi para atlet, pejabat, dan penonton dari risiko cuaca yang dapat mengganggu, serta memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional ini berjalan dengan aman dan sukses.
"OMC kali ini merupakan yang pertama kali terselenggara di Aceh sejak setelah sekian tahun lama sebelumnya. Setelah sukses mengamankan agenda HUT RI di IKN pada tanggal 17 Agustus lalu dan acara Gala Dinner ISF di Monas tanggal 5 September lalu, sekarang BMKG juga siap mengamankan acara Opening Ceremony PON XXI di Aceh tanggal 9 September nanti malam" jelas Seto.
Lebih lanjut, Budi Harsoyo, selaku Plt. Direktur Operasional Modifikasi Cuaca, menjelaskan bahwa OMC yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Aceh bukan berarti menghilangkan hujan sama sekali, tetapi hanya mengurangi jumlah atau intensitas hujan yang dapat membahayakan apabila jumlahnya terlalu banyak. "OMC hanya menargetkan awan-awan dengan potensi hujan lebat yang dapat mengancam pelaksanaan PON, khususnya pada saat menjelang acara opening ceremony PON pada tanggal 9 September 2024 malam nanti" ujar Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Endarwin, selaku Plt. Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca juga menjelaskan bahwa pelaksanaan OMC di Aceh hanya akan berlangsung selama 3 hari, sejak tanggal 8-10 September 2024. "Dalam pelaksanaannya, OMC di Aceh kali ini dikendalikan dari Pos Komando yang berlokasi di kantor Stasiun Meteorologi BMKG Kelas 1 Sultan Iskandar Muda Banda Aceh dengan didukung oleh 1 unit pesawat jenis Cessna Caravan dengan nomor registrasi PK-SNN dari operator swasta PT Smart Cakrawala Aviation" tutup Endarwin.