Sinergi BMKG dan Pakar Teknologi Kembangkan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami

  • Fahmi Dendi Saputra
  • 05 Sep 2024
Sinergi BMKG dan Pakar Teknologi Kembangkan Sistem Peringatan Dini Gempa Bumi dan Tsunami

Jakarta, 05 September 2024 - Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwokorita Karnawati, menegaskan pentingnya pengembangan teknologi lokal dalam menghadapi ancaman tsunami di masa depan. Dalam Focus Group Discussion terkait Sistem Processing Merah Putih, beliau menekankan bahwa sistem peringatan dini tsunami saat ini memang berfokus pada ancaman tsunami megatrust, seperti yang terjadi di Banda Aceh, namun pengembangan Sistem Processing Merah Putih telah jauh berkembang dibandingkan 20 tahun lalu.

"Sistem ini tidak hanya disiapkan untuk menghadapi tsunami megatrust, tetapi juga untuk berbagai jenis tsunami lainnya," tegasnya.

Pengembangan ini diharapkan mendukung kemandirian teknologi dalam sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) dan meningkatkan kualitas pelayanan informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang berguna bagi pemangku kepentingan dalam menyusun konsep evakuasi yang efektif dan efisien.

Lebih lanjut Dwikorita, menyampaikan bahwa BMKG bersama berbagai universitas di Indonesia saat ini tengah mengembangkan sistem pemrosesan tsunami dan gempa bumi yang sepenuhnya dikerjakan oleh pakar-pakar Indonesia.

"Ke depannya, kita berharap bisa lebih mandiri dalam mengembangkan teknologi mitigasi bencana, meskipun kolaborasi dengan negara maju tetap dilakukan, kita tidak ingin lagi bergantung sepenuhnya pada teknologi mereka," tambahnya.

Sistem baru yang dikenal dengan "Merah Putih" ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap teknologi asing.

Pengembangan Sistem Processing InaTEWS Merah Putih ini adalah manifestasi kemandirian bangsa dan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Sistem ini diharapkan dapat mendorong kreativitas dan inovasi dari kalangan akademisi serta praktisi dalam merancang sistem peringatan dini yang lebih akurat dan efektif.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia (UI), sistem ini diharapkan menjadi contoh sukses kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan lembaga internasional. Meskipun tantangan masih ada, optimisme tetap tinggi bahwa Indonesia akan menjadi negara yang lebih siap menghadapi bencana di masa depan.

Focus Group Discussion diselenggarakan di Auditorium BMKG 5 September 2024 dan dihadiri oleh berbagai pakar, world bank, dan perwakilan dari berbagai universitas.

Gempabumi Terkini

  • 13 Oktober 2024, 10:20:41 WIB
  • 2.8
  • 14 km
  • 6.73 LS - 106.66 BT
  • Pusat gempa berada di darat 21 km barat daya Kota Bogor
  • Dirasakan (Skala MMI): II Kec. Pamijahan
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 21 km barat daya Kota Bogor
  • Dirasakan (Skala MMI): II Kec. Pamijahan
  • Selengkapnya →

Siaran Pers