Sekolah Lapang Nelayan Provinsi Yogyakarta

  • Rozar Putratama
  • 13 Agu 2018
Sekolah Lapang Nelayan Provinsi Yogyakarta

DIY - Senin (13/8), Pada beberapa tahun terakhir kondisi iklim yang sangat beragam merupakan tantangan utama dalam pengelolaan di berbagai sektor. Hal ini meningkatkan perhatian beberapa kalangan potensi terganggunya ketahanan pangan, termasuk di sekotor kelautan dan perikanan.

Langkah antisipasi yang harus segera dilakukan adalah "turut mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan"yang merupakan salah satu program nawacita Pemerintah.

Berkaitan dengan hal itu, maka BMKG sebagai Institusi yang menyelenggarakan pengamatan cuaca dan iklim serta memberikan informasi dan iklim akan membuat program kegiatan sebagai bentuk respon dari rencana aksi. Kegiatan tersebut yakni dengan melakukan sosialisasi peningkatan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan mengenai informasi iklim dan pemanfaatannya sehingga dapat menningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 2018 ini BMKG untuk pertama kalinya menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Nelayan di wilayah Provinsi Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan wadah penyampaian informasi Meteorologi Maritim BMKG dari daerah kepada Nelayan perikanan tangkap dan budidaya melalui penyuluh perikanan dan stakeholder terkait yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan.

Sekolah Lapang Nelayan atau yang lebih dikenal dengan SLN sudah dilaksanakan di beberapa Provinsi di Indonesia dan merupakan program prioritas dengan tujuan utama untuk memberikan pemahaman informasi cuaca dan iklim secara efektif dalam mendukung kegiatan perikanan.

Tujuan dari kegiatan ini diantaranya :

  • Berbagi ilmu pengetahuan dari BMKG kepada penyuluh dan ketua kelompok nelayan tentang pelayanan informasi meteorologi maritim
  • Memberikan pemahaman informasi iklim serta pemanfaatannya secara optimal untuk menunjang keberhasilan pembangunan di sektor perikanan.
  • Serta meningkatkan diseminasi layanan infrormasi meteorologi maritim kepada penyuluh perikanan dan kelompok nelayan

Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc.P.hD dalam sambutannya menjelaskan akan pentingya pengetahuan kemaritiman bagi Nelayan, beliau menegaskan "bahwa saat ini jaman sudah berubah, pranoto wongso sudah tidak bisa lagi dijadikan sebagai patokan akibat adanya dampak perubahan iklim global, maka dari itu SLN ini penting sekali untuk dilakukan agar para nelayan bisa memanfaatkan informasi kemaritiman yang disediakan secara Cuma - Cuma oleh BMKG, dan BMKG pun akan terus menyempurnakan terhadap penyajiannya, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh para Nelayan".

SLN yang dsielenggarakan selama 3 hari kedepan di Indoluxe hotel ini mengambil tema "Kedaulatan Pangan dan Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan". Kegiatan diikuti sebanyak 30 peserta yang terdiri dari Petugas Pelabuhan, Penyuluh Perikanan, Nelayan serta Petambak.

Dari kegiatan ini nantinya sasaran jangka panjang yang ingin dicapai yakni merangsang pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan bagi nelayan dan pembudidaya, dimana informasi cuaca dan iklim maritim adalah jantung dari strategi dalam proses pengambilan keputusan.

Gempabumi Terkini

  • 16 April 2024, 10:18:23 WIB
  • 4.7
  • 18 km
  • 7.37 LS - 106.07 BT
  • Pusat gempa berada di Laut 52 Km Barat Daya Bayah
  • Dirasakan (Skala MMI): II Cibadak, II Kalapanunggal, II Pelabuhan Ratu, II Surade, II Ciracap
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di Laut 52 Km Barat Daya Bayah
  • Dirasakan (Skala MMI): II Cibadak, II Kalapanunggal, II Pelabuhan Ratu, II Surade, II Ciracap
  • Selengkapnya →

Siaran Pers