Prosesi Topping Off Gedung Operasional InaTEWS, Langkah Menuju Sistem Peringatan Dini Tsunami yang Andal

  • Kholis Nur Cahyo
  • 20 Nov 2024
Prosesi Topping Off Gedung Operasional InaTEWS, Langkah Menuju Sistem Peringatan Dini Tsunami yang Andal

Jakarta, 20 November 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar acara topping off pembangunan gedung operasional InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) di Jakarta. Proyek ini merupakan bagian dari program penguatan sistem peringatan dini tsunami melalui pendanaan IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) yang didukung oleh Bank Dunia.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari Direktorat PPS JAM INTEL Kejaksaan Agung RI, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, dan Sekretariat CPMU IDRIP BNPB. Turut hadir pula Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Task Team IDRIP Bank Dunia, para pimpinan di lingkungan BMKG, serta mitra teknis seperti kontraktor dan konsultan proyek.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan pentingnya momen ini sebagai tonggak sejarah dalam memperkuat ketahanan bangsa terhadap bencana tsunami.

"Dengan prosesi topping off ini, tahap konstruksi utama selesai, membawa kita selangkah lebih dekat menuju sistem peringatan dini tsunami yang lebih andal, modern, dan terintegrasi," ujar Dwikorita.

Gedung ini dirancang khusus sebagai pusat operasional command center dengan teknologi terkini, termasuk penggunaan Base Isolator Friction Pendulum, yang membuatnya tahan terhadap guncangan gempa bumi dan likuifaksi. Teknologi ini menjadikan gedung operasional InaTEWS sebagai bangunan di Indonesia dengan inovasi semacam itu, mencerminkan komitmen BMKG dalam menyediakan fasilitas yang tangguh dan aman untuk mendukung operasionalisasi sistem peringatan dini.

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan bahwa InaTEWS bukan hanya sekadar teknologi, tetapi juga wujud nyata komitmen bangsa dalam melindungi masyarakat dari risiko bencana tsunami. Sistem ini diharapkan mampu meningkatkan kecepatan, akurasi, dan koordinasi dalam penyebaran informasi peringatan dini, sehingga masyarakat dapat merespons dengan lebih baik dan menyelamatkan nyawa.

Proses pembangunan ini tidak terlepas dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari tim teknis hingga mitra. Dwikorita menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat, termasuk Kejaksaan Agung RI, Pusat Pengelola Komplek Kemayoran, serta kontraktor dan konsultan proyek.

Sementara itu, Direktur Utama PT WG-WIKA KSO (WIKA Gedung), Hadian Pramudita, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. Proses ini merupakan hasil sinergi yang solid antara BMKG, mitra kerja, dan tim pelaksana.

"Kami berkomitmen untuk memastikan penyelesaian tahap-tahap berikutnya dengan kualitas terbaik, sehingga fasilitas ini dapat segera dioperasikan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," ujar Hadian.

Meski tahap konstruksi utama telah selesai, masih ada tantangan serta implementasi operasional yang membutuhkan uji coba, pengembangan kapasitas, dan sinergi lintas sektor. Dwikorita berharap fasilitas ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, menjadi warisan penting bagi generasi mendatang, dan memperkuat ketangguhan Indonesia terhadap bencana.

Gempabumi Terkini

  • 10 Desember 2024, 16:31:26 WIB
  • 3.6
  • 87 km
  • 8.68 LS - 116.11 BT
  • Pusat gempa berada di darat 3 km baratlaut Lombok Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II Lombok Barat, II Lombok Tengah
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 3 km baratlaut Lombok Barat
  • Dirasakan (Skala MMI): II Lombok Barat, II Lombok Tengah
  • Selengkapnya →

Siaran Pers