Jakarta, 21 Agustus 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kedatangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Rabu (21/8). Sebanyak 17 Mahasiswa dan 3 Dosen hadir mengikuti kegiatan guna mempelajari pengetahuan terkait Ilmu Hilal Rukyat.
Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto menjelaskan, hilal merupakan perubahan fase bulan di mana bulan sabit pertama yang terlihat dari permukaan bumi setelah adanya konjungsi pada saat matahari terbenam. Dalam prosesnya terdapat dua metode dalam menentukan awal bulan yaitu Hisab Hilal (perhitungan) dan Rukyat Hilal (pengamatan).
"BMKG mengeluarkan 2 data hisab Hilal, yaitu data untuk satu lokasi (lokasi rukyat Hilal) dan data umum untuk seluruh dunia atau wilayah tertentu (Indonesia)," ungkap Himawan di Media Center Kantor Pusat BMKG.
Himawan juga mengatakan Rukyat Hilal memiliki beberapa manfaat dan tantangan yang dihadapi oleh perukyat hilal. "Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh perukyat hilal, seperti memahami konsep trigonometri bola dan pergerakan Hilal di langit senja" tandasnya.
Mahasiswa terlihat antusias dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan ke narasumber guna mempertajam pemaparan materi. Tidak hanya mendapatkan materi tentang hisab dan rukyat hilal, para mahasiswa juga diajak berkeliling Kantor Pusat BMKG. Para mahasiswa diajak mencoba Simulator Gempabumi, berkunjung ke Ruang Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS), serta berkunjung ke Museum Geofisika.
Harapan dari kegiatan kunjungan ini, ilmu yang diperoleh dapat berguna bagi para mahasiswa dan pada saatnya dapat diimplementasikan dengan tepat.**