Indonesia Terpilih Sebagai Anggota Dewan Eksekutif Komisi Kelautan Antar-Bangsa UNESCO

  • Dwi Rini
  • 03 Jul 2017
Indonesia Terpilih Sebagai Anggota Dewan Eksekutif Komisi Kelautan Antar-Bangsa UNESCO

Paris, (21-29/7) Indonesia telah memenangkan pemilihan anggota Dewan Eksekutif Komisi Kelautan Antar-bangsa, atau Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO pada the 29th IOC UNESCO Assembly Meeting di Markas Besar UNESCO, Paris pada tanggal 28 Juni 2017. Posisi tersebut akan disandang Indonesia selama 2 tahun (2017 sd 2019) bersama dengan Australia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Palau, Thailand, dan Tiongkok yang mewakili 44 negara di Asia Pasifik. Secara umum, pada pemilihan ini terpilih 40 negara sebagai Anggota Dewan Eksekutif IOC yang mewakili 148 negara anggota IOC.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, posisi Indonesia sebagai Anggota Dewan Eksekutif akan membuka peluang yang semakin lebar dalam mewujudkan Poros Maritim Dunia. Upaya ini tidak terlepas dari perjuangan panjang dari sejak Informal Consultation Process (ICP) tentang The Effects of Climate Change on Oceans di PBB New York, 15 sd 19 Mei 2017. Kemudian diikuti dengan UN Ocean Conference di PBB New York dari tanggal 5 sd 9 Juni 2017.

Pertemuan IOC Assembly ke- 29 diselenggarakan di Kantor Pusat UNESCO Paris tanggal 21 - 29 Juni 2017. Delegasi Republik Indonesia yang diketuai oleh Kepala BMKG, dengan anggota terdiri dari perwakilan Kemenko Maritim, LIPI dan Kantor Delegasi Tetap RI di UNESCO, Paris. Assembly dibuka oleh Presiden IOC, Prof. Peter M. Haugan, pada tanggal 21 Juni 2017, jam 10:00 waktu setempat. Direktur Jenderal UNESCO, Mrs. Irina Bukova, dalam sambutan pembukaannya merujuk pada kesuksesan United Nation Conference on the Ocean yang baru saja diselenggarakan di PBB, New York tanggal 5 - 9 Juni 2017.

Selanjutnya Dirjen UNESCO menyatakan keyakinannya bahwa kemitraan dalam the Decade of Oceans akan semakin mendorong pemahaman tentang laut dan manfaatnya yang lebih luas bagi kehidupan masyarakat.

Dalam laporannya, Sekretaris Jenderal IOC, Dr. Vladimir Ryabinin memberikan penjelasan terkait dengan diterbitkannya the First Edition of Global Ocean Science Report. Sekjen IOC menyatakan perlunya mensinkronkan kebutuhan regional dengan sasaran global untuk lebih mengintegrasikan sumberdaya kelautan. Dalam presentasinya, Sekjen IOC mengkaitkan penjelasannya terutama dalam perspektif Agenda 2030, UN Oceans Conference. Dalam menanggapi pernyataan Sekjen IOC, para anggota mengapresiasi gagasan baru Pembangunan Kapasitas terkait dengan Ocean Literacy dan dukungan kepada para peneliti muda. Presiden IOC, merujuk pada kesepakatan EC IOC Meeting ke 49, berharap untuk terus melanjutkan pengembangan International Decade on Ocean Science for Sustainable Development (2021-2030) dengan tema Towards the ocean we need for the future we want.

Sebelum pemilihan, Kepala BMKG menjadi panelist dalam Side Event "The Next Tsunami" yang diselenggarakan oleh USA, bersama dengan Administrative Director NOAA, Dr. Craigh McLeland, dalam rangka pemberian sertifikat Tsunami Ready kepada Samoa dan British Virgin Island pada tanggal 26 Juni 2017.

Kepala BMKG pun memberikan presentasi dalam kapasitasnya sebagai Chair Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS). Dalam presentasinya, Kepala BMKG melaporkan hasil sidang ICG/IOTWMS yang telah diselenggarakan di Malaysia tanggal 18 - 20 April 2017 yang merangkum kemajuan kegiatan IOTWMS dari tahun 2015 sd 2017.

Di sela-sela pertemuan, BMKG telah menanda-tangani Perjanjian Kemitraan dengan IOC, yang ditanda-tangani oleh Kepala BMKG, Dr. Andi Eka Sakya, dengan Sekretaris Jenderal IOC, Dr. Vladimir Ryabinin, pada tanggal 27 Juni 2017 dalam mendukung Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC) - BMKG Program Office di Indonesia dari tahun 2017 sd 2022.

Pada pertemuan ini, Chairman IOC Sub-Commision untuk Western Pacific menyampaikan apresiasi kepada Indonesia atas diterpilihnya Deputi LIPI Dr. Zainal Arifin sebagai Vice Chair of IOC WESTPAC untuk periode 2017-2019 dan ditetapkannya Pusat Penelitian dan Pelatihan Regional untuk Marine Biodiversity dan Ecosystem Health di LIPI. Pada kesempatan tersebut juga telah diumumkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah dan komite untuk penyelenggaraan simposium internasional IOC WESTPAC yang ke 11.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers