Indonesia Hapuskan Defisiensi Bidang Meteorologi di ICAO

  • Murni Kemala Dewi
  • 27 Mar 2018
Indonesia Hapuskan Defisiensi Bidang Meteorologi di ICAO

Bangkok, Pada pertemuan ICAO Eighth Meeting of the Meteorological Services Working Group (MET/S WG/8) pada tanggal 21 - 23 Maret 2018 di Bangkok, yang dihadiri oleh delegasi BMKG yaitu Kepala Bidang Manajemen Operasi BMKG, Kholis Iriawati, ST dan Kepala Sub Bidang Manajemen Operasi Meteorologi Publik BMKG, Zulkarnain, ST, M.Si, dipaparkan bahwa dari 20 daftar defisiensi bidang meteorologi penerbangan yang tercatat di APANPIRG Air Navigation Deficiency List, hanya 2 defisiensi yang disetujui untuk dihapuskan dari daftar defisiensi oleh Asia Pasific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG). Kedua defisiensi tersebut adalah defisiensi milik Indonesia.

Pengertian dari APANPIRG Air Navigation Deficiency adalah kondisi dimana fasillitas, pelayanan dan prosedur yang ada, dianggap tidak sesuai ketentuan standar dan rekomendasi ICAO. Defisiensi Indonesia bidang meteorologi penerbangan antara lain terkait informasi volcanic ash dan terkait informasi SIGMET.

Terkait hal tersebut, Direktorat Navigasi Penerbangan - Kementerian Perhubungan, BMKG dan Badan Geologi secara intens berkoordinasi untuk menyusun Corrective Action Plans (CAP) dalam rangka menghapus defisiensi yang dimaksud. Pada tahun 2014, Indonesia melalui BMKG mengirimkan state letter ke ICAO menginformasikan tindak lanjut yang telah dilaksanakan di Indonesia. Delegasi Indonesia (BMKG) pada pertemuan ICAO Meteorology Sub Group yang dilaksanakan di Bangkok tanggal 29 Mei - 1 Juni 2017 secara resmi mengusulkan penghapusan defisiensi Indonesia. Usulan penghapusan defisiensi oleh delegasi BMKG saat itu disetujui oleh forum Meteorology Sub Group.

Setelah melewati koordinasi yang cukup panjang, akhirnya pada 28th Meeting of The Asia Pacific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG/28) yang diadakan di Bangkok pada tanggal 11-14 September 2017, diputuskan untuk menghapus 2 difisiensi milik Indonesia tersebut. Dengan adanya keputusan ICAO Eighth Meeting of the Meteorological Services Working Group (MET/S WG/8) tersebut secara resmi ICAO mengakui bahwa fasilitas, pelayanan dan prosedur di bidang meteorologi penerbangan Indonesia, sesuai dengan standard dan rekomendasi dari ICAO.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers