Hari Sabtu, 5 Januari 2019, pukul 08.55.39 WIB, wilayah laut di sebelah selatan Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan M=5,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,85 LS dan 127,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 23 km arah selatan Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 10 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah laut di sebelah selatan Kabupaten Halmahera Selatan ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (strike slip). Dugaan kuat sesar aktif yang menjadi pembangkit gempabumi ini adalah aktifitas sesar lokal.
Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan antara lain di daerah Labuha dengan intensitas III MMI dan Bacan dengan intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 09.21 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 6 aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***
Jakarta, 5 Januari 2019
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG
RAHMAT TRIYONO, S.T., Dipl.Seis., M.Sc.