Hari Selasa, 8 November 2016, pukul 4.31.28 WIB, wilayah Banten, Jawa Barat, dan Lampung diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis pemutakhiran data BMKG (update) menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi memiliki magnitudo M=5,8 (meskipun sistem deteksi otomatis BMKG sebelumnya mengeluarkan magnitudo M=6,0). Pusat gempabumi terletak pada koordinat 8,10 LS dan 104,82 BT, tepatnya di laut pada jarak sekitar 195 km arah baratdaya Ujung Kulon, dengan kedalaman 35 kilometer.
Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map), menunjukkan bahwa dampak gempabumi ini hanya berupa guncangan lemah pada skala intensitas I SIG BMKG (II MMI) yang dirasakan di beberapa kota di Banten, Jawa Barat, dan Lampung, seperti Anyer, Labuhan, Serang, Tangerang, Malingping, Sukabumi, Bandung, Jakarta, Tanggamus, dan Bandarlampung. Di daerah tersebut gempabumi dirasakan oleh beberapa orang yang sudah bangun tidur. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai akibat dampak gempabumi.
Gempabumi baratdaya Banten yang terjadi merupakan jenis gempabumi tektonik hiposenter dangkal. Jika melihat kedalaman hiposenter dan mekanimse sumbernya, maka peristiwa gempabumi ini tampaknya tidak berhubungan dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Selat Sunda. Mekanisme sumber gempabumi ini sesar mendatar mengiri, sehigga penyebab gempabumi ini adalah aktivitas sesar di dalam slab lempeng (intraslab) yang sudah menyusup ke bawah (tersubduksi).
Patut disyukuri bahwa meskipun gempabumi ini dangkal, namun karena kekuatannya relatif kecil dengan pergerakan sesar mendatar maka sistem pendukung keputusan (decision support system) di Pusat Gempabumi Nasional BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Hasil monitoring BMKG pasca terjadinya gempabumi baratdaya Banten hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan. Untuk itu masyarakat pesisir selatan Jawa Barat, Banten, dan Lampung dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.***
Jakarta, 8 November 2016
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG
Dr DARYONO, S.Si.,M.Si.