Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Operator Kapal Tak Bandel Berlayar

  • Hatif Thirafi
  • 12 Des 2021
Cuaca Ekstrem, BMKG Minta Operator Kapal Tak Bandel Berlayar

Jembrana - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengingatkan para operator kapal penyeberangan untuk tidak bandel berlayar saat cuaca buruk. Hal ini untuk mencegah kecelakaan serta menjamin keselamatan dan keamanan para penumpang kapal penyeberangan.

"Informasi cuaca pelayaram selalu kami update kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan. Tolong patuhi jika rekomendasi yang keluar adalah dilarang berlayar. Ini semua demi keselamatan bersama," ungkap Dwikorita Karnawati di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, Minggu (12/12).

"Kepada kantor syahbandar, kami juga berharap agar tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) manakala ada kapal yang memaksa berangkat dengan alasan apapun saat cuaca buruk. Kondisi riil di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan dan pantauan data satelit," imbuhnya.

Dwikorita mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki musim penghujan. Oktober lalu, BMKG sendiri telah mengeluarkan peringatan dini La Nina yang mana fenomena ini dapat meningkatkan curah hujan bulanan di wilayah Indonesia pada November-Desember-Januari sampai 70 persen dari kondisi curah hujan normal. Termasuk diantaranya potensi terjadinya gelombang tinggi.

Saat berlayar, lanjut Dwikorita situasi cuaca ditengah lautan tidak bisa diprediksi, baik angin maupun gelomban laut. Sehingga, operator kapal dan nelayan sebaiknya menunda untuk berlayar atau melaut hingga kondisi cuaca berangsur membaik.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Dwikorita melakukan inspeksi dan pengecekan tekait peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan monitoring dan prakiraan cuaca, termasuk proses diseminasi informasi cuaca dan iklim yang dilakukan.

"Kami ingin informasi iklim dan cuaca ini benar-benar diterima dengan baik, betul-betul dipahami, dan betul-betul dipatuhi agar kasus kecelakaan laut akibat gelombang tinggi bisa dicegah," ujarya.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, BMKG akan memassifkan sosialisasi kepada para operator kapal agar punya pemahaman yang sama terkait informasi cuaca dan iklim yang diberikan BMKG. Dengan begitu mereka mampu membantu kebutuhan perencanaan berlayar dan menghindarkan dari risiko akibat cuaca ekstrem.

"Kami terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, ormas, dan lembaga non profit sehingga kejadian kecelakaan kapal bisa dihindari dau ditekan sedemikian rupa," pungkasnya. (*)

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers