BMKG Gelar SLCN Bali, Targetkan Nelayan Aman dan Produktif

  • Hatif Thirafi
  • 09 Nov 2020
BMKG Gelar SLCN Bali, Targetkan Nelayan Aman dan Produktif

Badung - Balai Besar MKG Wilayah III menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Bali 2020 dengan mengusung tema "Dengan Informasi Cuaca, Melaut Aman, Nelayan Sejahtera, Dalam Masa Adaptasi Kebiasan Baru. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Balai Besar MKG Wilayah III, Senin (9/11).

Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) merupakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim guna mendukung kegiatan sektor perikanan dan kelautan. Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi terpilih dari target 20 lokasi penyelengggaraan SLCN BMKG tahun 2020.

Plt. Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Taufiq Gunawan menyampaikan, tujuan penyelenggaraan SLCN di Provinsi Bali ini adalah untukberbagi ilmu pengetahuan dari BMKG kepada nelayan dan penyulluh perikanan terkait pelayanan informasi meteorologi maritim. Juga untuk meningkatkan kemampuan antisipasi dampak gejala iklim ekstrem terhadap kegiatan perikanan.

"Kita juga berupaya meningkatkan diseminasi layanan informasi meteorologi maritim kepada penyuluh, serta menunjang keberhasilan pembangunan di sector perikanan dalam adaptasi kebiasaan baru," jelas Taufiq.

Dukungan Pemerintah Provinsi Bali terhadap kegiatan SLCN ini juga disampaikan oleh Gubernur Bali. Melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekda Bali I Gede Indra Dewa Putra. Menurutnya, BMKG telah mengambil peran sesuai dengan tugas dan fungsinya. Informasi BMKG dapat dipadukan dengan potensi penangkapan ikan yang tentu dapat berguna mendukung kesejahteraan masyarakat sejalan dengan visi pemerintah provinsi Bali.

"Dalam kesempatan ini saya mengajak semua elemen bekerja keras tanpa pamrih dan selalu bersinergi dengan pemerintah menjalankan misi sosial kepada rakyat Bali. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada BMKG karena telah memilih Bali sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan SLCN di antara 20 lokasi yang terpilih di Indonesia," tulis Gubernur Bali dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat membuka acara SLCN menyampaikan kepada para nelayan untuk terus memonitor perkembangan cuaca dari BMKG di Denpasar, melalui aplikasi infoBMKG. Sehingga, nelayan nantinya dapat menyusun perencanaan untuk 5 sampai 6 hari kedepan.

"Berdasarkan informasi cuaca BMKG, dapat diketahui kondisi gelombang di Samudera Hindia dan perairan sekitar Bali sampai berapa meter. Setiap hari bisa berubah-ubah. Jika ada hujan dan angin kencang juga bisa berpengaruh terhadap ketinggian gelombang," jelas Dwikorita.

Lebih lanjut, Dwikorita menyebutkan bahwa latar belakang diselenggarakannya SLCN adalah untuk meberdayakan para nelayan agar tetap melaut dengan aman dan produktif, meskipun masih di tengah kondisi pandemi dan dampak dari La Nina. Dwikorita meminta para peserta kegiatan menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menanyakan kepada pemateri hal-hal yang belum dipahami agar tidak ada masalah saat melaut.

"Semoga Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini bermanfaat dan berkah bagi para nelayan dan mampu mempercepat pemulihan ekonomi setelah kita terpuruk dengan adanya pandemi. Sekaligus untuk menguatkan ketahanan pangan dan menguatkan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.

Kegiatan SLCN Provinsi Bali dilaksanakan mulai tanggal 8 hingga 10 November. Sekolah Lapang ini diikuti sebanyak 25 peserta yang terdiri dari penyuluh perikanan kab/kota se provinsi Bali, perwakilan kelompok nelayan, petani garam, rumput laut dan budidaya udang. Selain peserta di Bali, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari beberapa negara Asia Pasifik melalui sambungan virtual.

Materi yang disampaikan dalam sekolah lapang ini berasal dari internal BMKG, Badan Riset dan Observasi Laut, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali. Selain itu, untuk pertama kalinya Balai Besar MKG Wilayah III juga menghadirkan pembicara dari Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sebagai tindak lanjut Perjanjian Kerjasama BBMKG Wilayah III dengan Bank Indonesia.

Dalam pembukaan SLCN Provinsi Bali 2020, Kepala BMKG juga didampingi oleh Deputi BIdang Meteorologi, dan Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG. Serta turut hadir pejabat-pejabat instansi daerah terkait seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Balai Riset dan Observasi Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, BPBD Provinsi Bali, Serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Denpasar.

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers