BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Wilayah Provinsi Banten

  • Rozar Putratama
  • 01 Okt 2021
BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Wilayah Provinsi Banten

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Banten Tahun 2021 yang bertempat di dua lokasi yaitu Hotel Wira Carita Pandeglang pada tanggal 29 September 2021, dan Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara Kecamatan Kasemen, Desa Karangantu pada tanggal 30 September 2021.

Dalam kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang dilaksanakan dalam dua lokasi tersebut dihadiri oleh Bupati Pandeglang Irna Narulita di lokasi Hotel Wira Carita Pandeglang, dan dihadiri pula oleh Anggota DPR RI Komisi V dari Daerah Pemilihan Kabupaten Serang dan Kota Serang Tubagis Haerul Jaman melalui aplikasi Zoom yang berlokasi di Kasemen Desa Karangantu, serta dihadiri oleh para pejabat tinggi BMKG pusat Deputi Bidang Meteorologi Guswanto, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, Kepala Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Serang Mohammad Nurhuda serta para nelayan dari masing masing wilayah yang berjumlah total 120 orang nelayan setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang Irna Narulita menyampaikan apresiasi program BMKG yang memberikan perhatian lebih kepada para nelayan.

"Dengan adanya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini tentu saja selain dalam rangka mensukseskan program nasional tentang kedaulatan pangan disamping itu Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini mampu memberikan wawasan dan edukasi bagi para nelayan, dan kegiatan ini ada system digital yang modern dimana nelayan bias membaca zona aman melaut, potensi gelombang tinggi,, arus kencang dan posisi tempat ikan berkumpul, sehingga hasil penangkapan ikan bagi nelayan bias melimpah, apabila hasil tangkapan ikan melimpah tentu saja kesejahteraan nelayan bisa meningkat," pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutan Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kabupaten Serang dan Kota Serang Tubagus Haerul Jaman juga mengapresiasi kegiatan SLCN yang dilaksanakan BMKG.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini, diharapkan melaui kegiatan ini pula nelayan dapat terbantu saat akan mencari ikan, dan diharapkan pendapatan nelayan juga bisa meningkat. Sehingga kesejahteraan mereka meningkat pula," imbuhnya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan "kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan digelar dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman akan informasi cuaca dan iklim bagi para nelayan, apabila para nelayan mampu memahami tentang informasi cuaca dan iklim tentu saja nelayan dapat melaut secara aman dan selamat kemudian hasil tangkapan ikan bias melimpah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan para nelayan yang berdampak pada terwujudnya kedaulatan ekonomi nasional," tuturnya

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Serang Nugraha mengaku sejauh ini nelayan di Kota Serang masih menggunakan metode kepercayaan turun temurun dalam mencari ikan. Dampaknya hasil produksi tangkapan ikan belum meningkat signifikan. "Melalui pelatihan hari ini ada metode iklim yang disampaikan. Sehingga saat akan melaut nelayan bisa mengetahui lokasi ikan berkumpul," ujar Nugraha. "Makanya ada istilahnya menangkap ikan. Bukan mencari ikan," tegasnya.

Ketua Kelompok Usaha Bersama Putra Bahari Karang Mulya Widri mengaku sejauh ini dirinya belum memanfaatkan teknologi dalam mencari ikan di perairan teluk Banten. Melalui pelatihan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman nelayan dalam mencari ikan. "Kami nelayan tradisional ini masih mengacu dari kepercayaan orang tua kami terdahulu. Jadi masih belum mengerti penggunaan teknologi," ucapnya.

Bahkan Widri berharap adanya bantuan alat tangkap ikan yang modern dari pemerintah. Dengan begitu hasil tangkap ikan yang didapat oleh nelayan Karangantu dapat meningkat signifikan. "Harapannya bisa meningkatkan pendapatan nelayan saat melaut. Sehingga nelayan bisa lebih sejahtera," tandas Widri.

Gempabumi Terkini

  • 19 April 2024, 14:22:55 WIB
  • 3.5
  • 6 km
  • 2.93 LS - 119.40 BT
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 8 km Tenggara Mamasa
  • Dirasakan (Skala MMI): III Mamasa
  • Selengkapnya →

Siaran Pers