BMKG Gelar Refleksi Peringatan Hari Meteorologi Dunia Ke-71

  • Ibrahim
  • 26 Mar 2021
BMKG Gelar Refleksi Peringatan Hari Meteorologi Dunia Ke-71

Jakarta - Sebagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Meteorologi Dunia (HMD) Ke-71 Tahun 2021 yang mengangkat tema dari World Meteorological Organization (WMO) yaitu "The Ocean, Our Climate, and Weather" dan tema nasional "Waspada Cuaca, Peduli Iklim, ,Selamatkan Laut". BMKG menggelar Refleksi Peringatan Hari Meteorologi Dunia Ke-71 yang berlangsung pada Jum'at, (26/3) secara virtual.

Perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-71 Tahun ini diangkat bersamaan dengan Decade of Ocean Sustainable Development (2021 - 2030). Suatu program yang dicanangkan PBB dan berlangsung selama satu dekade, untuk menghasilkan framework guna memastikan berbagai ilmu pengetahuan tentang kelautan dapat membantu negara-negara di dunia dalam mengelola laut secara berkesinambungan. WMO sendiri berkomitmen pada tiga poin dalam program ini, yaitu "safe ocean, predict ocean dan transparent ocean".

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjadi pembicara utama dalam kesempatan ini memaparkan bahwa laut merupakan ekosistem yang mendukung kehidupan. Dwikorita menjelaskan bahwa laut yang luasnya yang mencapai 70% dari seluruh permukaan bumi menjadikan laut menempati peran yang penting dalam kelangsungan hidup berbagai makhluk di bumi. Ia melanjutkan, "laut merupakan salah satu penopang utama perekonomian dunia. 90% dari perdagangan dunia menggunakan transportasi laut dan sebanyak 40% dari penduduk dunia hidup dalam jarak 100 km di daerah pesisir".

Dwikorita mengungkapkan, pada sisi lain, dinamika laut - atmosfer juga berperan sebagai faktor pendorong utama cuaca dan iklim dengan menghasilkan berbagai fenomena yang selama ini yang telah masyarakat ketahui, seperti El Nino/La Nina, Siklon Tropis, IOD, MJO dan lain sebagainya. Ia menjelaskan bahwa secara lokal, interaksi laut atmosfer juga menghasilkan dinamika harian tertentu terutama di daerah-daerah pesisir. "Seringkali gabungan fenomena-fenomena skala lokal, regional dan global ini memiliki dampak signifikan terhadap munculnya kejadian cuaca ekstrem dan berbagai bencana hidrometeorologis," tutur beliau.

Dwikorita mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk semakin meningkatkan pengamatan, pelayanan, dan penelitian terkait interaksi laut - atmosfer. "Saat ini berbagai upaya kita untuk memahami laut dan pengaruhnya terhadap cuaca dan iklim terus kita lakukan. Peningkatan kualitas pengamatan dinamika laut atmosfer terus kita lakukan, baik melalui alat observasi in-situ maupun melalui remote sensing," ujar Dwikorita.

Mengakhiri paparannya, Dwikorita berharap data yang melimpah yang BMKG miliki harus bisa dimanfaatkan dengan baik. "Dengan semangat Hari Meteorologi Dunia Ke-71 ini, saya mengajak kita semua untuk semakin meningkatkan pengamatan, pelayanan dan penelitian terkait interaksi laut-atmosfer. Waspada Cuaca, Peduli Iklim, Selamatkan Laut", pungkas Dwikorita.

Dalam kegiatan ini juga terdapat paparan terkait bidang Meteorologi oleh Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dan bidang Klimatologi oleh Deputi Bidang Klimatologi Herizal.

Gempabumi Terkini

  • 18 April 2024, 13:03:40 WIB
  • 3.9
  • 18 km
  • 0.69 LS - 133.53 BT
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di darat 54 km timur laut Kebar, Manokwari
  • Dirasakan (Skala MMI): II-III Kebar
  • Selengkapnya →

Siaran Pers