Jakarta-Rabu (21/11), Dalam rangka menambah pengetahuan dan keterampilan terkait kebencanaan khususnya mengenai cuaca dan gempa, sebanyak 30 peserta Diklat SAR Mission Coordinator Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pusat dan daerah berkunjung ke BMKG. Para peserta disambut Kepala Bagian Humas, Hary Tirto Djatmiko, ST di Ruang Studio Mini.
Hary menjelaskan bahwa gambaran umum bencana hidrometeorologi berkaitan tidak hanya hujan dan angin, seringnya kejadian kapal tenggelam disebabkan gelombang tinggi, ada juga banjir bandang. Sedangkan bencana geologis seperti gempa bumi maupun gunung berapi.
"Ada satu lagi perpaduan hidrometeorologi dan geologi yaitu tanah longsor yang biasanya terjadi di daerah perbukitan, " lanjut Hary.
Hary menambahkan, penyebab bencana menimbulkan korban dan kerugian karena semakin rentannya daya dukung alam, terjadi di daerah padat penduduk, tidak dipahaminya gejala terjadi bencana, tidak berfungsinya sistem peringatan dini, peringatan dini tidak direspon dengan benar, tidak ada kearifan lokal, tidak ada pedoman, tidak ada aturan prasyarat bangunan atau konstruksi dan tidak ada hukum yang mewajibkan dilakukannya mitigasi bencana.
Setelah presentasi, para peserta diajak mengunjungi Ruang Operasional Meteorology Early Warning System (MEWS) dan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) serta mencoba Alat Simulator Gempa Bumi.