PREDIKSI DINAMIKA ATMOSFER DAN CURAH HUJAN DASARIAN I JUNI 2019
Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi angin timuran yaitu massa udara berasal dari Benua Australia. Wilayah belokan angin terjadi di sepanjang ekuator. Terdapat pola siklonik di perairan barat Sumatera. Monsun Asia pada dasarian I Juni diperkirakan normal (mendekati klimatologisnya), sementara Monsun Australia diperkirakan lebih kuat dibanding normalnya sehingga berpotensi mengurangi peluang pembentukan awan dan hujan di wilayah Indonesia khususnya bagian selatan. Analisis tanggal 31 Mei 2019 menunjukkan MJO aktif di fase 2 (Samudera Hindia) dan diprediksi aktif di fase 3 (Samudera Hindia) hingga pertengahan dasarian II Juni 2019. Berdasarkan peta prediksi spasial anomali OLR pada awal dasarian I Juni 2019 terbentuk wilayah konvektif/basah yang memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan terus meluas ke Indonesia tengah dan timur hingga pertengahan dasarian II Juni 2019.
PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN I JUNI - DASARIAN III JUNI 2019
Pada Jun I 2019, umumnya curah hujan berada di kriteria menengah (50 - 150 mm/dasarian). Curah hujan tinggi-sangat tinggi (>150 mm/dasarian) terjadi di pesisir barat Sumatera, Sulawesi bag tengah, bag utara Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat bag utara, dan Papua bag tengah. Pada Jun II, umumnya curah hujan berada di kriteria menengah (50 - 150 mm/dasarian). Curah hujan tinggi-sangat tinggi (>150 mm/dasarian) diprediksi terjadi di Papua Barat bag utara dan Papua bag tengah. Pada Jun III, umumnya curah hujan berada di kriteria rendah (150 mm/dasarian) berpeluang besar terjadi di bag tengah Papua.
Analisis Perkembangan Musim Kemarau sampai Dasarian III Mei 2019
Berdacsarkan jumlah zom, 47% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, 53% wilayah masih mengalami musim hujan. Sedangkan berdasarkan luasan wilayah, 21% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau, 79% wilayah masih mengalami musim hujan.
- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.